Jamu Coro, Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Warisan Budaya

Istimewa
Istimewa

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga daya tahan tubuh secara alami, jamu tradisional kembali menjadi pilihan. Salah satu yang mulai populer kembali adalah Jamu Coro, minuman herbal khas Demak yang telah diwariskan turun-temurun oleh para leluhur.

Jamu Coro adalah minuman tradisional berbahan dasar rempah-rempah seperti jahe, kunyit, serai, dan gula kelapa. Rasa hangat dan aroma khas rempahnya dipercaya mampu meningkatkan imunitas, meredakan masuk angin, dan menjaga kebugaran tubuh.

Dinas Pariwisata Kabupaten Demak memperkenalkan kembali Jamu Coro di depan gedung Tourist Information Center (TIC) yang buka setiap hari mulai pukul 17.00 WIB.

Pelestarian Jamu Coro tak hanya soal kesehatan, tapi juga bagian dari menjaga identitas budaya lokal. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Endah Cahya Rini menegaskan pentingnya peran jamu dalam gaya hidup masyarakat modern.

"Jamu Coro adalah warisan budaya yang memiliki nilai kesehatan tinggi. Kami ingin generasi muda mengenali dan mengonsumsi jamu ini sebagai pilihan alami dalam menjaga daya tahan tubuh. Ini bukan sekadar minuman, tapi simbol kearifan lokal,” ujar Endah.

Didukung oleh penjual jamu lokal berasal dari Desa Rejosari Kec. Karangtengah Kab. Demak. serta komunitas kesehatan tradisional, dan pelaku UMKM

Respon masyarakat cukup positif. Banyak pengunjung mengaku tertarik mencoba Jamu Coro dan berharap jamu tradisional dapat terus diproduksi secara higienis dan modern agar lebih diterima generasi muda.