Hasil survei yang dirilis JARCOMM (Jejaring Analytics Research and Communication Consulting) menempatkan 8 (delapan) sosok yang layak maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo.
- Viral Baliho Ucapan Ulang Tahun Sang DPR-RI
- Momen Haru Akad Nikah Putri Politisi PDI-P, Ganjar Pranowo Hadir Jadi Saksi Nikah
- BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara Ajak Masyarakat Tolak Hasil Revisi UU TNI, Kepolisian, Dan Kejaksaan
Baca Juga
JARCOMM merilis hasil survei elektabilitas Calon Wali Kota Solo menjelang lima bulan pelaksaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2024.
Nama-nama yang masuk adalah KGPAA Mangkunegara X (Gusti Bhre), Teguh Prakosa, Kaesang Pangarep. Disusul Sekar Tandjung, Ferry Indrianto, Astrid Widayani, HM Mashuri dan Her Suprabu.
Manajer Eksekutif JARCOMM, Yuhan Perdana, sampaikan bahwa survei tersebut dilaksanakan pada 27 Juni sampai 2 Juli 2024. Mereka menyasar pemilih pemula atau Gen Z hingga Millenial antara umur 17 hingga 40 tahun.
Ada pun survei mewawancarai responden dilakukan dengan tatap muka sebanyak 500 responden Gen Z dan Millenial berusia 17-40 tahun yang dipilih melalui metode multistage random sampling. Untuk margin of error ± 2.83% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Hasilnya, (Gusti Bhre) menempati urutan pertama, disusul incumbent yang kini menjabat Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. Kemudian ada Kaesang Pangarep di urutan ketiga," jelas Yuhan Perdana, Jumat (05/07).
Hasil simulasi pada delapan nama calon wali kota, Gusti Bhre menduduki posisi teratas dengan perolehan 31.8%, disusul Teguh Prakosa 27.0%. Sementara Kaesang Pangarep di posisi tiga sebesar 23.4%.
Disusul Sekar Tandjung, Ketua Golkar Solo sebesar 4.2% dan Ferry Indrianto yang merupakan Ketua Kadin Solo, sebesar 3.9%.
Juga ada Astrid Widayani yang juga Rektor UNSA, memperoleh 2.2%, disusul HM Mashuri 1.0% dan Her Suprabu 0.8%.
"Sementara ada 5.3% tidak tahu atau tidak/belum menjawab," imbuhnya.
Alasan responden menempatkan pilihan tokoh yang berada di posisi lima besar yakni Gusti Bhre, Teguh, Kaesang, Sekar hingga Ferry, adalah karena tokoh-tokoh tersebut dianggap merakyat dan santun, membawa perubahan serta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Merakyat dan santun 23.3%, diikuti dipercaya bisa meningkatkan ekonomi 25.2% dan membawa perubahan 15.7%. Itulah 3 alasan utama mengapa memilih. Masih ada alasan-alasan lain dengan persentase di bawahnya," pungkasnya.
- Viral Baliho Ucapan Ulang Tahun Sang DPR-RI
- Momen Haru Akad Nikah Putri Politisi PDI-P, Ganjar Pranowo Hadir Jadi Saksi Nikah
- BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara Ajak Masyarakat Tolak Hasil Revisi UU TNI, Kepolisian, Dan Kejaksaan