Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar disarankan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk menjaring sejumlah nama yang bakal diusulkan sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi petahana Joko Widodo.
- Ratusan APK di Jalan Protokol Demak Ditertibkan Tim Gabungan
- Suwendi: Kepala Desa Dukuhwringin Didukung Maju Calon Wakil Bupati Tegal
- Jokowi-Moeldoko Diyakini Bisa Diterima Koalisi Pendukung
Baca Juga
Penentuan nama bakal cawapres melalui forum Rapimnas ini merupakan cara yang paling demokratis karena menyerap semua aspirasi daerah.
Saran ini disampaikan Anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Prof. Anwar Arifin menanggapi bursa cawapres dari Golkar yang akan diusung dalam pemilihan presiden mendatang. Menurut dia, dengan cara itu nama yang diusulkan terjamin legitimasinya.
"Saya kira forum yang paling baik adalah menggelar Rapimnas. Siapa pun nama-nama yang terpilih menjadi bakal calon, sudah sangat legitimate karena dipilih melalui Rapimnas," ujar Anwar Arifin dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/5).
Usulan menggelar Rapimnas kata mantan anggota DPR dua periode ini untuk membiasakan tradisi demokrasi di internal partai dan menghindari pengambilan keputusan yang sentralistik, apalagi untuk sebuah keputusan yang strategis.
"Jadi, aspirasi seluruh daerah harus diakomodasi, lalu dikerucutkan untuk diputuskan," katanya.
Anwar Arifin yang dikenal juga sebagai pakar komunikasi ini menegaskan, untuk menggelar Rapimnas tidak sulit, apalagi soal cawapres adalah masalah yang sangat strategis bagi Golkar.
"Bisa secepatnya digelara Rapimnas, satu hari cukup, karena agendanya sudah jelas penentuan bakal calon wakil presiden," katanya.
Menurut Anwar Arifin, sebagai sebuah usulan yang moderat, idealnya bisa dipilih 5-7 nama bakal calon wapres. Siapa saja mereka, Rapimnas yang menjaring dan memutuskan.
"Sebab aspirasi setiap DPD atau daerah kan beda-beda. Maka forum Rapimnas inilah yang berwenang," tambahnya.
Seperti diketahui, model penjaringan bakal calon presiden atau bakal calon wakil presiden telah dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Musyawarah Majelis Syuro VI pada awal tahun ini. Hasil Musyawarah Majelis Syuro PKS menjaring 9 nama bakal capres/cawapres untuk ditawarkan kepada masyarakat dalam suksesi kepemimpinan nasional pada 2019.
Adapun sembilan nama tersebut yakni Gubernur Jawa Barat dari PKS, Ahmad Heryawan; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; mantan Presiden PKS, Anis Matta; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Kemudian Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al'Jufrie; mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
- Logistik Pemilu 2024 di Batang Sudah 95 Persen, KPU Siap Hadapi Musim Hujan
- Bawaslu Karanganyar Rekrut Pengawas Pilkada Karanganyar
- Edi Sayudi Raih Rekomendasi PKB, Siap Bangun Demak