Jeep Robicon Bupati Karanganyar Terganjal Batu Sungai

Mobil mewah jenis off-road Jeep Rubicon berwarna oranye milik Bupati Karanganyar  terjebak di aliran sungai Tlobo.


Lokasi tersebut berada disekitar lokasi proyek pembangunan Waduk Jlantah, Desa Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar.

Mobil tersebut terpaksa harus dievakuasi menggunakan escavator. Proses penarikan mobil seharga hampir Rp. 2 miliar ini sempat menjadi tontonan masyarakat sekitar.

Salah satu pekerja proyek bernama Subroto menyebut, sebenarnya ada jalur lain yang lebih mudah untuk dilalui dengan menggunakan mobil roda empat.

Namun sebelum tiba di lokasi proyek, Bupati berkeinginan untuk mengendarai Rubicon dengan melintas di jalur sungai.

"Bupati yang mengendarai Rubicon itu sendiri. Namun justru terjebak di tengah sungai. (Mungkin) terganjal batu sungai," jelas Subroto, Jumat (3/1) sore.

Karena tidak bisa keluar, akhirnya pihak proyek mendatangkan escavator untuk menarik mobil hingga ke atas. Hingga akhirnya mobil bisa naik ke atas dan kembali melanjutkan perjalanan.

Sementara itu Bupati Karanganyar membenarkan video yang beredar di media sosial. Saat itu dirinya memang sedang mencoba jalur offroad. Namun saat melintas terganjal batuan sungai. Bukan tidak kuat ditanjakan, tapi khawatir gardannya kena.

"Itu bukannya tidak kuat nanjak, tapi karena terganjal batu, jika dipaksa maka gardanya kena. Jadi mobil gantung, cuma muser-muser saja," jelas Juliyatmono dalam pesan singkatnya kepada awak media.

Sebelumnya Juliyatmono saat ditemui di gedung DPRD beberapa waktu lalu  menyebut dirinya akan menjajal mobil dinas barunya untuk mengunjungi pembanguan pembangunan Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso.  Dimana lokasi waduk Jlantah medannya lumayan sulit.

Wilayah Karanganyar memang berada di lereng gunung Lawu. Pastinya banyak daerah yang letaknya di perbukitan yang cukup terjal. Dan mobil jenis Jeep Rubicon ini dirasa sangat cocok untuk mendukung kegiatan Bupati beraktifitas ke daerah-daerah.

"Dalam waktu dekat ke Waduk Jlantah. Waktu dulu kesana lokasinya  kan cekungan. Jadi memang memang medannya menantang," pungkas Juliyatmono.