Hubungan bilateral antara China dan Rusia diperkirakan akan semakin erat dengan dibangunnya jembatan jalan raya China-Rusia pertama, yang membentang di Sungai Heilongjiang.
- Bill Gates Terpapar Covid-19
- Korsel Akan Kurangi Penjagaan Perbatasan
- GP Ansor dan Banser Renovasi Makam Ulama di Mesir
Baca Juga
Jembatan yang menghubungkan kedua sekutu itu telah diresmikan pada pertengahan 2020 lalu, namun aturan pandemi telah membuat jembatan itu belum bisa digunakan dan ditutup. Jembatan itu membentang dari Heihe, sebuah kota perbatasan di Provinsi Heilongjiang, China Timur Laut, hingga kota Blagoveshchensk di Rusia.
Sebuah sumber yang mengetahui perkembangan tersebut mengatakan kepada media China bahwa saat ini sedang ada persiapan untuk pembukaan jembatan yang sempat tertunda beberapa kali karena pandemi Covid-19.
"Provinsi telah mengirimkan tim inspeksi untuk memeriksa konstruksi perkotaan terbaru di kota Heihe, dan dimulainya kembali pekerjaan dari Covid-19 sedang berjalan lancar. Ada kemungkinan departemen terkait telah turun tangan untuk mempersiapkan pembukaan," kata sumber tersebut, seperti dikutip dari Global Times, Jumat (3/12).
China dan Rusia berjanji untuk bersama-sama mempromosikan pembukaan jembatan jalan raya Heihe-Blagoveshchensk sesegera mungkin dalam komunike bersama setelah pertemuan reguler ke-25 antara perdana menteri China dan Rusia.
Kedua belah pihak berjanji untuk memperkuat pekerjaan pencegahan dan pengendalian pandemi yang melibatkan personel di pelabuhan perbatasan, dan berusaha untuk meningkatkan izin kargo di pelabuhan perbatasan darat berdasarkan pencegahan virus, kata komunike tersebut.
Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa jembatan yang memiliki panjang 1.284 meter dan lebar 14,5 meter, lulus uji penerimaan terakhir pada bulan Januari lalu.
- Raja Maroko Ingin Strategi Pembangunan Negara Dievaluasi
- Dunia Diminta Tidak Berkompromi dengan Taliban Soal Hak Pendidikan Perempuan Afghanistan
- Harga Jilbab Naik di Afghanistan Sejak Taliban Berkuasa