Jenazah Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Dimakamkan di Kampung Halaman Ibunya

Usai disemayamkan di rumah duka di Jalan Eboni, Perumahan Plamongan Indah, Kelurahan Plamongan Sari, Kecamatan Pedurungan, Semarang, jenasah ABK (16), diberangkatkan di Tempat Pemakaman Umum Katolik, di Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Sabtu (20/5) siang.


Iring iringan mobil yang membawa jajaran pejabat Provinsi Papua Pegunungan, turut mengantarkan jenasah anak Pejabat Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo, ke TPU yang berada di desa tempat kelahiran Sunarti, ibu ABK. Usai menjalani prosesi doa, kakak ABK, Wibisono, menyampaikan hingga saat ini, keluarga besar Nikolaus Kondomo, masih terpukul atas kejadian yang menimpa ABK.

“Adik Alin itu anak kecil yang pendiam, rajin ke gereja, rajin berdoa, dan rajin menabung. Tabungannya sudah banyak, karena adik sangat sederhana. Bahkan, saya sering diingatkan kalau lupa berdoa waktu mau makan. Makanya, kejadian ini sangat mengejutkan kami semua,” ujar Wibisono.

Sementara itu, Pejabat Sekda Provinsi Papua Pegunungan, Sumule Tumbo, mengatakan, usai mendapat informasi, sekitar 20 pejabat Provinsi dan Forkompimda Papua Pegunungan, turut mendampingi Gubernur ke Kota Semarang. “Begitu mendapat informasi, kita langsung bertolak dengan pesawat dari Wamena menuju Semarang. Kita semua sangat terkejut, karena sebelumnya tidak ada tanda tanda sakit atau apapun. Intinya kita turut berduka atas kematian anak Pak Nikolaus,” ungkap Pejabat Sekda Papua Pegunungan.

Berdasarkan penyelidikan kepolisian, sebelum tewas, ABK berada di sebuah rumah kos di Jalan Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Kecamatan Banyumanik, pada Kamis (18/5) siang. Sebelum tewas, gadis 16 tahun tersebut, mengalami kejang dan dilarikan ke Rumah Sakit Elisabet Semarang oleh beberapa temannya.

Dalam penangannya, tim medis curiga dengan penyebab kematian korban dan langsung menghubungi kepolisian. Kaporestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan, dari visum sementara, petugas mendapati adanya luka lecet pada tubuh korban.

“Kami sudah melakukan penyelidikan dan olah tkp (Kos Venus), dan mendapati beberapa botol minuman keras. Dari otopsi luar, ada dugaan kekerasan seksual. Namun kami masih dalami penyebab pasti kematian korban dan menunggu hasil otopsi labfor,” terang Kombes Pol Irwan, Jumat (19/5) malam.

Hingga saat ini, Satreskrim Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.