Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kembali menekankan sikap
Jepang terkait perselisihan atas pulau yang disita oleh pasukan Rusia di
hari-hari terakhir Perang Dunia II. Abe menekankan bahwa masalah
sengketa pulau itu harus diselesaikan melalui perjanjian damai resmi.
- Xiaomi Salip Apple Di Pasar Smartphone Global
- Permintaan Wisata Luar Angkasa Makin Banyak
- 586 Titik Kebakaran Hutan Muncul di Yunani
Baca Juga
Pernyataan itu dikeluarkan Abe setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan di sebuah forum ekonomi regional di Vladivostok bahwa Rusia dan jepang harus menandatangani perjanjian damai mengenai sengketa pulau-pulau tersebut tanpa prasyarat.
Kita perlu membaca sinyal dari berbagai komentar yang dibuat Presiden Putin. Benar bahwa dia mengusulkan untuk bekerja dengan baik pada perjanjian damai. Tentu saja, sikap Jepang adalah untuk menyelesaikan sengketa teritorial dan kemudian menyimpulkan perjanjian damai," kata Abe dalam debat di televisi pekan ini (Kamis, 13/9).
Saya mengatakannya sebelum
dan sesudah komentar (dari Presiden Putin), dan Presiden Putin telah
memberikan jawaban. Tetapi saya tidak dapat membicarakannya karena kami
berada di tengah negosiasi. Apa yang dapat saya katakan adalah bahwa
saya yakin pertemuan puncak pada bulan November atau Desember akan
menjadi pertemuan yang penting," tambah Abe seperti dimuat Reuters.
- Elon Musk Tantang Vladimir Putin Bertarung Tunggal
- Tunda Konser Perpisahan, Elton John Dikabarkan Terinfeksi Covid-19
- ASEAN Media Forum Mengingatkan Visi Terkoneksi Dan Ketahanan Bersama