Kabakaran hutan di Yunani semakin memburuk setiap harinya. Gelombang panas yang menyerang dan kekeringan di wilayah itu menyulitkan otoritas memadamkan kobaran api.
- Virus Corona Berpotensi Memiliki Mutasi Yang Kebal Terhadap Vaksin
- Pemimpin Senior Al Qaeda Abdul Hamid Al-Matar Dilaporkan Tewas
- Akun Twitter Resmi Kedutaan Besar Inggris Menghilang Mendadak
Baca Juga
Berbicara dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Senin (9/8), Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menggambarkan situasi beberapa hari terakhir merupakan yang paling sulit bagi Yunani. Namun ia berjanji untuk mengerahkan segala upaya untuk mengatasi krisis.
"Kami menghadapi bencana alam dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam beberapa hari, 586 kebakaran terjadi di seluruh Yunani," ungkap Mitsotakis, seperti dikutip Sputnik.
Mitsotakis mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi di 141 distrik dalam beberapa hari terakhir.
"Ada situasi lain ketika negara kami mengalami tragedi tetapi bertahan. Kali ini akan sama dan kami akan mulai menyembuhkan luka kami," ujar Mitsotakis.
Menurutnya, mereka yang kehilangan rumah dan harta benda akibat kebakaran akan diberi kompensasi. Pemerintah juga akan memulihkan hutan yang hangus terbakar untuk melindungi dari banjir.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada negara-negara lain yang telah membantu Yunani memadamkan api dengan mengirim bantuan personel dan peralatan.
Ia pun meminta maaf atas ketidaknyamanan dalam upaya memerangi kebakaran dan berjanji untuk menindak mereka yang bertanggung jawab.
Yunani dan negara-negara lain di kawasan Mediterania tenggara mengalami gelombang panas terburuk sejak 1987. Temperatur meningkat hingga 44 derajat Celcius.
Jika dikombinasikan dengan iklim kering dan angin kencang, kondisi ini telah memicu kebakaran hutan hebat di seluruh wilayah dalam beberapa pekan terakhir. 
- Batik Indonesia akan Hiasi Museum Moskow Sebulan Penuh
- Pelaku Penembakan Massal di Inggris Pernah Menggambarkan Dirinya sebagai Terminator di YouTube
- Pria Ini Nekad Mengikat Seprai Demi Kabur Dari Karantina Covid-19 Di Lantai Empat Hotel
