Joe Biden Tak Akan Tinggal Diam Dengan Agresivitas Rusia

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pesan yang keras terhadap Rusia, khususnya Presiden Vladimir Putin.


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pesan yang keras terhadap Rusia, khususnya Presiden Vladimir Putin.

Hal itu disampaikan Biden saat memberikan pidato kebijakan luar negeri pertamanya di Departemen Luar Negeri pada Kamis (4/2), dikutip dari Kantor Berita RMOL.

Biden mengatakan, AS tidak akan lagi tinggal diam seperti yang mantan Presiden Donald Trump lakukan ketika menghadapi tindakan agresif yang dilakukan oleh Rusia. Ia juga menyoroti Rusia berupaya mencampuri pemilu AS dan melakukan serangan siber.

"Kami tidak ragu untuk melakukannya terhadap Rusia, dan mempertahankan kepentingan vital dan rakyat kami," tegas Biden, seperti dikutip CBS News.

Dalam kesempatan tersebut, Biden juga mengecam upaya pemerintah Rusia untuk memenjarakan tokoh kritikus Kremlin, Alexei Navalny. Ia menyebut pemerintah Rusia berupaya memenjarakan Navalny karena ia berhasil mengungkap kasus korupsi ooleh pejabat.

"Penjara Alexei Navalny yang bermotif politik dan upaya Rusia untuk menekan kebabasan berekspresi dan berkumpul secara damai adalah masalah yang sangat memprihatinkan bagi kami dan komunitas internasional," jelas Biden.

Selama empat tahun pemerintahannya, Trump enggan menyatakan tentangannya secara terbuka terhadap Putin. Bahkan pada 2018, Trump memercayai Putin daripada intelijen AS ketika pemimpin Rusia itu menolak laporan bahwa Moskow telah mencampuri pemilu 2016.

Trump juga enggan memberikan kecaman terhadap Putin perihal isu keracunan yang dialami oleh Navalny tahun lalu. Banyak tindakan Trump tersebut membuat ia dianggap sebagai sekutu Putin, bahkan kaki tangannya.