PDI Perjuangan banyak mengalami kekalahan pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018 terutama di tingkat provinsi.
- Ketum PAN Sudah Pamitan Ke Jokowi
- Gen Z dan Milenial jadi Prioritas, Prabowo-Gibran Siapkan Program Bangun Rumah
- Ganjar: Yenny Wahid Representasi Pecinta Gus Dur
Baca Juga
Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Kalimantan Barat adalah contoh daerah yang gagal direbut partai pimpinan Megawati Soaekanroputri.
Pengamat politik yang juga Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin mengatakan, kekalahan PDIP bukan karena ketokohan Presiden Joko Widodo yang tidak menjual, tapi lebih pada kecerdasan penetapan pasangan calon.
"Ditambah, banyak kader PDIP yang terlibat kasus, dan campur tangan kekuasaanya yang terlalu banyak," ujar Said kepada redaksi, Kamis (28/6).
Soal posisi Jokowi sapaan kader PDIP itu, menurut Said, kalau bukan karena Jokowi, suara PDIP malah bisa tambah anjlok pada Pilkada 2018.
"Jokowi papan penopang agar suara PDIP tidak jomplang, Jokowi menopang, beruntung PDIP. Kalau bukan karena Jokowi, PDIP bisa jatuh lagi," terangnya.
Dengan hasil Pilkada 2018, suara PDIP berpotensi tergerus pada pemilihan presiden dan legislatif tahun depan.
- Nama Crazy Rich Grobogan Ramaikan Bursa Kandidat Gubernur Jateng
- Bawaslu Kudus Doktrin Netralitas Ratusan Kades di Pilkada 2024
- Ristawati Optimis Rekomendasi PDIP Jatuh kepada Petahana