Pemerintah Kabupaten Pekalongan mulai kehabisan pupuk bersubsidi untuk puluhan ribu petani.
- AKBP Era Johny Kurniawan Jabat Kapolres Purbalingga
- Warga Desa Kumbo Rembang Protes Penambangan Pasir Kuarsa
- Polsek Gondangrejo Amankan Penjual Miras dan Manusia Silver
Baca Juga
Hal itu diungkapkan, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, Tauhid Margono.
"Dibilang langka ya bukan, tapi perhitungannya sudah habis," katanya ditemui di kantornya, Jumat (11/9).
Ia menjelaskan, serapan pupuk bersubsidi hingga Juli sudah melebihi 90 persen.
Hal itu karena alokasi yang turun dan pemerintah pusat tidak sesuai usulan dalam RDKK.
"Alokasj pupuk yang turun, Rata-rata hanya 60% hingga 70% dari usulan," katanya.
Data bulan Juli, alokasi pupuk urea 9.500 ton, sudah disalurkan 8.686 ton dan sisanya 813 ton.
Lalu, alokask pupuk ZA 810 ton, terserah 684 ton dan sisa 125 ton.
Pupuk SP36 dialokasikan 1.240 ton, sudah tersalurkan 1.238 ton dan hanya tersisa 1,7 ton.
Alokasi pupuk NPK 6.374 ton, disalurkan 4.711 ton dan sisa 1.662 ton.
Pupuk organik dialokasikan 800 ton, disalurkan 410 ton dan sisa 389 ton.
"Itu data bulan Juli, bulan Agustus masih direkap. Tapi rata-rata serapan sudah di atas 95%," jelasnya.
Tauhid mengatakan, sejak Juni sudah mengajukan tambahan untuk mencukupi kebutuhan petanu.
"Semoga bisa cepat dan bisa turun sebelum musim tanam dimulai," katanya.
Tauhid menyebut jumlah petani dj Kabupaten Pekalonhan terdara 75 ribuan.
Namun, ada beberapa petani yang belum terdata kartu tani karena ada kendala, yaitu tempat tinggal dan lahan beda lokasi.
"Kami minta KPL menyediakan pupuk non subsidi untuk mengatasi kelangkaan," tambahnya.
- Sambil Tenteng Foto Kapolda Jateng, Satlantas Polres Batang Bagikan 50 Nasi Kotak ke Pengguna Jalan
- Ajak Napi dan Tahanan, Rutan Salatiga Gotong Royong Resik-resik Lingkungan Hunian
- Minta Lahan Ditebas Panen, Petani Rawa Pening Layangkan Surat Ke Presiden Dua Kali