Kadin Dorong Dunia Usaha Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah mendorong dunia usaha mewujudkan ekonomi rendah karbon.


Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, di Kota Semarang, Senin (5/6) mengatakan, ada tiga elemen kunci dunia berkelanjutan. Meliputi pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

“Program Eco Kadin Jateng harus menjadi pendorong utama dalam mewujudkan keseimbangan harmonis antara ketiga elemen tersebut,” ungkap dia.

Dia mengaku optimis Kadin Jateng bisa menjadi role model bahkan hingga Indonesia. Kadin Jateng berkolaborasi dengan stakeholder berkomitmen meningkatkan kesadaran untuk ekonomi berkelanjutan.

“Dalam pelaksanaan go green mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat berupa stimulan pajak kendaraan bermotor, diskon untuk penggunaana energi,” kata dia. 

Ke depan, lanjut dia, Kadin Jateng membutuhkan dukungan pemerintah untuk mempercepat program tersebut.

Sedianya Program Eco Kadin Jateng bakal digelar pada 15 Juni 2023 di Hotel Grasia Semarang. Adapun, Focus Group Discussion mengambil tema ‘Green Economy Rethotic& Reality’ dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ferry Firmawan menambahkan, program ini lahir dari kegelisahan dunia usaha dan menjadi bagian berkontribusi terhadap lingkungan.

“Komitmen masih ada di dunia usaha untuk turut melestarikan lingkungan dan sumber daya alam,” terang Ferry yang juga tercatat sebagai Ketua Program tersebut.

Program Eco Jateng, kata dia, dirancang  untuk memberikan dukungan komprehensif kepada dunia usaha di provinsi ini mengadopsi praktek bisnsi berkelanjutan.

FGD tersebut akan menjadi wadah bagi para ahli, praktisi, pemerintah dan pemangku kepentingan di bidang lingkungan dan ekonomi berbagi pengalaman dan ide implementasi ekonomi berkelanjutan.

Adapun program tang dapat diimplementasikan dalam Eco Kadin Jateng. Diantaranya penyuluhn dan edukasi, pembentukan jaringan dan kolaborasi, konsultasi dan pendampingan, penghargaan dan sertifikasi, riset dan pengembangan, advokasi dan kebijakan serta monitoring dan evaluasi.

“Persoalan yang dihadapi adalah mengubah budaya berorientasi profit (untung) ke benefit (manfaat). Kadin Jateng menggerakkan seluruh kemampuan agar alam tidak rusak serta membangkitkan usaha,” terang dia.