KAI Akan Membeli GeNose C19 Untuk Deteksi Covid-19 Di Stasiun KA

PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana akan membeli Gajahmada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19) yang akan digunakan untuk mendukung screening Covid-19 pada transportasi kereta api.


PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana akan membeli Gajahmada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19) yang akan digunakan untuk mendukung screening Covid-19 pada transportasi kereta api.

Inovasi anak bangsa dari para peneliti di Universitas Gajahmada ini mampu mendeteksi virus corona yang sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Cara kerja pengambilan sampel dari GeNose C19 adalah berupa embusan napas dan hasil tes dapat langsung diketahui hanya dalam waktu 3 menit. Tarifnya pun diperkirakan berkisar di Rp20.000 untuk satu kali tes dengan akurasi diatas 90%.

Manager Humas KAI Daop 4, Krisbiantoro mengatakan, alat ini terbilang murah, cepat dan akurat. Meski demikian, saat ini KAI sedang menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah terkait penggunaan GeNose C19 pada moda transportasi umum.

"Kami berencana akan membeli GeNose C19, tapi masih menunggu regulasi bagi transportasi umum, nanti jika sudah ada regulasinya, alat kami beli dan akan ditempatkan di beberapa stasiun," ungkap Kris, sapaannya, melalui siaran pers, Minggu (24/1).

Selain untuk mendeteksi virus corona yang mungkin dibawa oleh calon penumpang, penggunaan alat ini juga dalam rangka mengapresiasi produk dalam negeri.

"Ini juga bentuk dukungan KAI pada kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang di galakkan pemerintah pada masa Pandemi Covid-19," paparnya.

Penggunaan GeNose C19 pada transportasi kereta api merupakan kebanggaan tersendiri bagi KAI, karena dapat menjadi salah satu yang pertama menerapkan inovasi tersebut.