Kapolres Sebut akan Selidiki Ormas Backingi Pembangunan Terminal Tingkir Salatiga

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana menyebutkan, pihaknya akan menyelidiki organisasi masyarakat (ormas) yang disebut-sebut membackingi pembangunan proyek revitalisasi Terminal Tingkir Tipe A Salatiga.


Hal ini disampaikan Kapolres saat mengikuti kegiatan vaksinasi bagi hewan ternak di kawasan Tingkir, Salatiga, Jum'at (24/6). 

Sebagai informasi sebelumnya, pembangunan Terminal Tingkir Tipe A Salatiga menelan korban jiwa seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja terjatuh dari ketinggian kurang lebih 5 meter dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke RS di Salatiga. 

Korban meninggal bernama Rosadi (56) warga Grabag, Kabupaten Magelang. Dari kejadian itu, berkembang kabar jika pembangunan itu dibackingi sebuah Ormas serta sejumlah oknum anggota Polri.

"(Dibackingi oknum Polri) tidak ada ya, tapi kalau Ormas akan kita selidiki," tandas Kapolres. 

Ditanya apakah sah-sah saja, ketika sebuah Ormas lantas membackingi pembangunan sebuah proyek apalagi skala Nasional seperti halnya Terminal Tingkir Tipe A, Salatiga. 

"Akan kita selidiki dulu itu, ada apa tidaknya," tegasnya. 

Ia pun menerangkan, jika proyek bernilai miliaran itu merupakan program Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Provinsi Jawa Tengah DIY serta Dirjen Perhubungan RI. 

Sementara, terkait dengan penanganan kejadian tewasnya seorang pekerja proyek  Kapolres memastikan masih melakukan upaya penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

Proyek revitalisasi Terminal Tingkir Salatiga senilai kurang lebih 27 miliar saat ini, membuat aktivitas terminal Tingkir yakni keluar masuk bus baik AKAP, AKDP maupun bus Prona tersendat. 

Kepala Terminal Bus Tingkir Salatiga, Tubagus Kresno saat ditemui di awal pembangunan menjelaskan jika proyek revitalisasi merupakan agenda yang sudah terjadwal.

"Sehingga, kami hanya menjalankan jalan. Apalagi proyek ini merupakan agenda lama Kementrian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Prasarana," paparnya.