Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M. Syahduddi: Stop Tawuran!

Polrestabes Semarang Menegaskan Dan Menghimbau Agar Anak-Anak Muda Stop Tawuran. Istimewa
Polrestabes Semarang Menegaskan Dan Menghimbau Agar Anak-Anak Muda Stop Tawuran. Istimewa

Semarang - Kasus terbaru tentang tewasnya seorang pelajar SMKN 10 Semarang yang terlibat terlibat perkelahian gangster. Kejadian ini pun memperlihatkan sampai detik ini aksi tawuran masih meresahkan masyarakat. 


Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M. Syahduddi menyampaikan secara tegas, stop tawuran tak ada manfaatnya dan malah merugikan banyak pihak.

Langkah ini ditegaskan Kapolrestabes Semarang sebagai bentuk keprihatinan atas kembali jatuhnya korban akibat ulah gangster dan tawuran. 

Menurut Syahduddi, aksi tawuran atau kenakalan dapat dicegah hanya dengan kemauan serta kesadaran anak-anak remaja sendiri. Tanpa keinginan seperti itu, lanjut Syahduddi, tak mungkin dihentikan pihak manapun karena telah terlanjur biasa. 

"Kita tidak mungkin dapat mencegah tawuran atau kriminalitas kenakalan di kalangan remaja dan generasi muda tanpa kesadaran mereka untuk tidak mengulanginya lagi. Kami tegaskan, tidak ada dampak positifnya sama sekali dengan ulah dan perilaku dilakukan seperti yang saat ini meresahkan terjadi," terang Syahduddi, Jumat (14/02). 

Perlunya anak-anak muda sadar, Syahduddi menegaskan, untuk lebih baik stop dan hentikan tawuran karena merugikan pelajar sebagai pelaku terlibat khususnya dan masyarakat luas. Sebab, situasi keamanan dan ketertiban terganggu membuat masyarakat khawatir resah dengan kejadian-kejadian yang terus terjadi. 

Oleh sebab itu, Polrestabes Semarang secara tegas menghimbau sekaligus mengajak anak-anak muda di Kota Semarang untuk lebih berperilaku baik dan positif. Supaya, menghindari tawuran dan kenakalan melalui kegiatan-kegiatan bermanfaat tanpa merugikan siapapun. 

"Kita yakin anak-anak muda di Kota Semarang masih bisa diajak untuk menghentikan aksi-aksi negatif dan kriminalitas. Caranya, bisa memilih berkegiatan positif dan bermanfaat dibandingkan melakukan hal-hal negatif dan tidak penting," tegas Syahduddi.