Wakil Ketua PHRI Kota Salatiga Emmawati menandaskan, 'occupancy' hotel berbintang dan resort di Salatiga selama libur lebaran tahun 2021 ini mencapai 50 persen.
- Investor Lirik Hutan Mangrove Cilacap untuk Destinasi Wisata
- 'Intimacy in The Heritage City' Jadikan Solo Destinasi Wedding Heritage
- Villa & Apartemen Kian Diminati sebagai Alternatif Liburan, tiket.com Homes Diburu Konsumen
Baca Juga
Wakil Ketua PHRI Kota Salatiga Emmawati menandaskan, 'occupancy' hotel berbintang dan resort di Salatiga selama libur lebaran tahun 2021 ini mencapai 50 persen.
"Angka tersebut menunjukkan kenaikan meski tidak terlalu besar. Kemungkinan sekitar 50% kalau saya lihat," kata Emmawati yang juga menjabat General Manager Grand Wahid Hotel Salatiga, Minggu (16/5).
Evaluasi sementara ini, diakui Emma belum menyeluruh. Dan PHRI Salatiga melihat adanya kebijakan larangan mudik oleh Pemerintah pusat menyebabkan tamu yang menginap sekadar 'stay cation' saja.
"Ada kenaikan sedikit tapi tidak banyak. Trendnya beda tahun lalu. Tahun ini yang menginap bukan dari Jakarta atau Surabaya, 'stay cation' aja," paparnya.
Lingkup Grand Wahid Hotel Salatiga sendiri disebutkan Emma 'occupancy' di periode lebaran ini turun hanya 30%.
Sementara, untuk menutupi kurangnya target occupancy sejumlah management hotel bdi Salatiga menjual berbagai program agar tetap bisa bertahan.
Meski tidak ada hotel di Salatiga yang sampai tutup, namun kondisi pandemi Covid-19 jilid II ini masih memukul kelangsungan hidup penginapan dan perhotelan di Salatiga.
- Buka Festival Desa Wisata, Greget Berdoa Untuk Aspek Wisata Jateng
- Transformasi Taman Balekambang Yang Bakal Diresmikan Wapres Ma'ruf Amin
- Sports Track Tinjomoyo Jadi Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang