Kebumen Genjot Program Desa Melek Internet

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menggenjot program Desa Melek Internet atau Desmeli dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di seluruh desa yang ada di Kebumen.


Dengan penguatan Desmeli dan Bumdes, Bupati berharap kedepan tidak ada lagi desa tertinggal di Kebumen, atau menjadi desa mandiri. Komitmen itu juga sudah dicanangkan oleh seluruh kepala desa saat mengadakan pertemuan Desa Munggah Kelas di Tanggulangin, Klirong.

 

"Desa melek internet merupakan keharusan karena pembangunan sekarang dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah, jadi akan sulit daerah berkembang kalau desanya tidak mampu berkembang," ujar Bupati dalam Launching Implementasi Program Desmeli di Desa Krakal, Kecamatan Alian, Kebumen, Senin (6/12).

Desa berkembang cirinya, kata Bupati Arif, adalah penguasaan masyarakatnya terhadap teknologi digital. Dengan teknologi digital ini, maka sudah seharusnya semua desa di Kebumen tersambung dengan jaringan internet, untuk mempermudah layanan masyarakat.

"Inilah perlunya inovasi, pemerintah desa harus bisa melakukan inovasi digital dengan memanfaatkan internet untuk layanan masyarakat. Desa di Kebumen sekarang sudah memiliki website yang berisi laporan kegiatan desa, dan penggunaan anggaran desa agar bersifat transparan," jelasnya.

Desmeli, lanjut Bupati, juga diperlukan untuk mendukung Bumdes. Bagaimana pun Bumdes saat ini harus bisa memanfaatkan teknologi digital dalam mempromosikan produknya melalui media sosial, baik di Instagram, Facebook, Youtube dan media sosial lain.

"Desa ini perlu juga membuat tim medsos untuk mempromosikan potensi desa yang dikelola Bumdes. Banyak potensi desa wisata di Kebumen yang bisa dikembangkan agar lebih maju dalam sebuah wadah Bumdes. Ini yang perlu ditingkatkan dan digali terus," jelasnya.

Bupati memastikan Dana Desa (DD) pada tahun 2022 meningkat. Nantinya DD bisa digunakan untuk permodalan Bumdes. Namun Bumdes harus bisa mandiri jangan tergantung pada Dana Desa (DD). "Karena Bumdes harus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," katanya.

Bupati Arif menambahkan, kemiskinan di Kebumen sejatinya adalah berlian yang belum diasah dengan baik. Bupati menginginkan Kebumen punya maskot wisata yang bakal menjadi tujuan utama dari para pelancong, seperti daerah-daerah lain yang sudah dikenal dengan maskot wisatanya.

"Sayangnya Kebumen belum punya maskot wisata yang menjadi tujuan utama para pelancong. Seperti halnya orang berwisata ke Jakarta tujuannya pasti ke Ancol atau Monas. Nah! Kebumen harus punya itu," tambah Bupati Arif.