Berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang. Salah satunya dengan yang dilakukan oleh Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari yakni dengan menyisipkan perlombaan ditengah pelayanan akhir pekan.
- Berbagai Kegiatan Sosial Warnai Peringatan HUT Ke-42 Perumda Air Minum Tirta Gemilang
- Dini Hari Ini Jalur Pendakian Gunung Lawu Di Wilayah Karanganyar Kembali Dibuka
- Buka Halal 20 Indonesia 2022, Wapres: Indonesia Berkomitmen Perkuat Kerjasama Pasar Halal Global
Baca Juga
Perlombaan yang dilakukan adalah lomba pengolahan masakan pendamping beras. Inovasi lomba pengolahan makanan ini juga bertujuan untuk terciptanya ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Pasalnya, pada tahun 2023 diprediksi akan terjadi resesi global yang membuat bahan pangan akan mengalami kelangkaan.
Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu yang juga menjadi juri dalam lomba tersebut memberikan apresisi atas adanya lomba pengolahan makanan ditengah aktivitas pelayanan akhir pekan.
Lomba ini diikuti oleh peserta dari tingkat kelurahan dalam satu Kecamatan Gayamsari. Olahan makanan yang diperlombakan adalah kudapan, cemilan hingga makanan berat.
“Saya mengapresiasi acara ini karena menjadi bentuk ketahanan pangan yang bisa dilakukan oleh para warga,” kata Ita, sapaan akrabnya, di Halaman Kelurahan Kaligawe, Sabtu (29/10).
Ia berharap nantinya warga masyarakat tidak bergantung pada beras saja sebagai bahan pokok makanan utama. Ita menyebut masih ada jagung dan bahan lainnya yang bisa diolah untuk digunakan sebagai makanan utama.
“Ini adalah wujud bagaimana ketahanan pangan bisa terjadi, tidak bergantung pada beras karena banyak bahan yang bisa digunakan. Misalnya seperti jagung dan lainnya,” bebernya.
Ita menyampaikan sebelum adanya resesi, masyarakat harus memiliki alternatif pangan selain beras. Sehingga ketika resesi terjadi, masyarakat tidak lagi kaget dengan kondisi yang ada.
“Inovasi bisa dilakukan untuk mengolah makanan pendamping beras,” terangnya.
Camat Gayamsari, Agus Djunaedi mengatakan dalam pelayanan akhir pekan ini tidka hanya diadakan lomba olahan makanan pendamping beras saja, melainkan ada lomba balita sehat dan lomba memasak nasi goreng antar kelurahan.
“Layanan akhir pekan ini sudah dilakukan beberapa kali di Kota Semarang, sebulan sekali. Kami terus lakukan inovasi agar warga yang sibuk bekerja pada hari biasa, bisa melakukan kepengurusan kependudukan setiap akhir pekan. Lomba dan bazar kita buat, agar warga mau memanfaatkan layanan ini,” jelas Agus.
- Ini Cara OJK Cegah Pinjol Ilegal, Libatkan Kades dan Lurah Jadi Agen Literasi Keuangan
- Serahkan Santunan Peserta Non ASN, Bupati Sukoharjo Ingatkan Manfaat BPJS Ketenagakerjaan
- Inflasi Jateng Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Nasional