Kenaikan Status Kebencanaan Dataran Tinggi Dieng Tidak Mempengaruhi Aktivitas Warga

Kenaikan status kebencanaan Dataran Tinggi Dieng ke level II atau waspada tidak membuat warga membatasi aktivitas. Warga sekitar kawah, khususnya di Desa Pranten, Kecamatan Bawang masih beraktivitas seperti biasa.


"Ada dua dusun di desa kami yang masuk zona rawan yaitu Dusun Rejosari dan Dusun Sigemplong. Karena statusnya masih waspada, warga sekitar pun masih beraktivitas seperti biasa," kata  Sekretaris Desa Pranten, Ela Nurlaila saat dihubungi, Selasa (17/1).

Ia menyebut jumlah kepala keluarga (KK) kedua dusun itu mencapai 325 KK. Rinciannya, warga Dusun Rejosari sekitar 172 KK dan Dusun Sigemplong 153 KK.

Ela menyebut, terkait kerawanan gunung berapi, untuk warga yang paling rawan ada 10 rumah. Sebab, 10 rumah itu berdiri persis di bawah kawah.

Rumah paling ujung hanya berjarak sekitar 10 meter dari kawah-kawah kecil. Jarak pemukiman itu dari kawah besar sekitar 100 meter saja.

"Kami juga mewaspadai  longsor. Namun kami terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Dieng. Kami juga sudah membentuk Desa Tangguh Bencana," jelasnya.

Pemdes sudah beberapa kali memgadakan pelatihan kebencanaan. Saat ini sudah ada pos-pos tangguh bencana di tiap dusun. Masyarakat tangguh bencana sudah dibentuk, terutama kelompok pemudanya.

Untuk kebencanaan, pihaknya hanya menunggu instruksi dari Pos PGA. Harapannya tidak terjadi apa-apa.