Kepala Sekolah SMAN 1 Dituntut Mundur

Puluhan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semarang menggelar aksi damai di depan gerbang sekolah mereka. Mereka turut prihatin atas dikeluarkannya dua teman mereka Afif dan Anindya.


Koordinator demo yang tidak berkenan disebut namanya mengungkap drama yang terjadi di almamaternya itu membuat siswa resah. Menurutnya, kegaduhan yang terjadi belakangan ini mengganggu psikologis siswa kelas 12.

Siswa kelas 12 SMAN 1 Semarang menuntut supaya Kepala SMAN 1 Semarang, Endang Suyatmi turun dari jabatannya. Hal itu mereka aspirasikan lewat spanduk bertuliskan 'Maret 2018 Kepsek Turun'.

"Kami hanya ingin ketenangan, kami ingin suara gembira kami lagi. Kami tidak ingin cap keburukan menimpa generasi kami," teriak salah satu siswa.

Siswa tersebut juga mengatakan kalau sebentar lagi mereka akan pergi. Namun, tidak menghilang. Dia menegaskan, nantinya dapat lulus dengan kebanggaan almamater.

"Nantinya kami juga akan kembali menceritakan rasa bangga terhadap almamater," tegasnya.

Siswa juga meminta supaya.pihak sekolah menyudahi drama yang sedang berlangsung. Mereka tidak ingin pihak sekolah melarutkan tinta hitam lebih banyak pada mereka.

"Jangan goreskan tinta merah pada kami. Bukan kami yang memulai," teriak siswa.

Siswa menyadari, mereka tidak sekuat pendahulu di SMAN 1 Semarang. Namun, rasa cinta mereka sama kuatnya terhadap almamater. Bagi mereka, bangsa ini menunggu para siswa untuk meraih prestasi dan kebanggaan.

Demonstrasi tersebut tak berlangsung lama. Pihak kepolisian mengambil langkah sigap dengan membubarkan massa. Dikhawatirkan aksi tersebut jika berlangsung lama akan mengganggu ketertiban lalu lintas.