Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memang sudah mendapat dukungan kadernya maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Bahkan sudah dideklarasikan.
- Antisipasi Tindakan Kecurangan Pemilu: 15.341 Surat Suara Rusak Dibakar KPU Kudus
- Bawaslu Kota Pekalongan Rampungkan Pencermatan DCT Bacaleg DPRD
- LYVU Jaring Generasi Zilenial dan Millenial
Baca Juga
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai Prabowo belum tentu nyapres. Keputusan maju tidaknya Prabowo pada Pilpres 2019 akan ditentukan injury time atau jelang pendaftaran Pilpres ditutup.
"Bisa jadi Prabowo tidak jadi maju menjadi capres jika tawaran menjadi cawapres Jokowi diterima, dengan kalkulasi Jokowi akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Prabowo dan merasa percuma berlaga melawan Jokowi jika akhirnya kalah," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/4).
Ari juga menjelaskan, kemungkinan lain adalah mantan danjen Kopassus itu akan mendorong figur lain.
"Prabowo akhirnya mengendorse figur lain seperti Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo yang berpasangan dengan kader PKS jika di injury time elektabilitas Prabowo masih stagnan dan sulit menyalip elektabilitas Jokowi," terangnya.
Tak hanya itu, Ari melihat sikap Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang "ngambek" pada Jokowi karena tidak dipilih, bisa mengubah haluan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Bisa jadi Prabowo akhirnya maju dan berduet dengan Cak Imim. Tambahan dukungan dari Islam moderat yang berkultur kuat seperti PKB dan NU menjadi amunisi penyemangat bagi Prabowo. Dengan dukungan dari Gerindra, PAN, PKS serta PKB, Prabowo akan semakin bernafsu menggapai mimpinya menjadi RI-1," tandasnya.
- AMPG Ujung Tombak Partai Golkar
- Diduga Langgar Etika dan Pidana, Ronny Laporkan Oknum PPK ke Bawaslu
- Bakal Calon Bupati Demak, Teguh Sapto Utomo Ambil Berkas Pencalonan Di PPP