Bagi anggota polisi, pelatihan yang satu ini mungkin terbilang tak biasa. Seperti yang dirasakan anggota Polres Kebumen saat mempelajari bahasa isyarat.
- Kejinya Mudiman Yang Aniaya Dan Buang Istrinya Ke Waduk Wadaslintang Hidup-hidup
- Pelaku Pembunuhan Keji di Mijen Diancam Hukuman Mati
- Mengaku Petugas Indihome, Dua Pencuri Kabel PT Telkom Diringkus Polres Kudus
Baca Juga
Tak kurang dua kali latihan digelar dalam seminggu agar lebih mahir dan siap melayani masyarakat penyandang tuna rungu..
Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar mengatakan, latihan bahasa isyarat ini sebagai peningkatan pelayanan kepada seluruh masyarakat termasuk para penyandang tunarungu.
Nantinya melalui latihan ini polisi bisa saling berkomunikasi tanpa harus meminta bantuan penerjemah," kata Arief bahtiar, Senin (1/10).
Dikatakan Kapolres, untuk melatih bahasa isyarat, polisi mengundang pelatih dari Gerkatin (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) pengurus DPC Kebumen. Personil pelatihnya Ketua Gerkatin Kebumen Muadzani Fajar yang didampingi penerjemah Budi Wicaksono.
Gerkatin adalah organisasi penyandang cacat tunarungu satu-satunya di Indonesia, yang seluruhnya dikelola oleh penyandang cacat tunarungu.
Untuk materi pelatihan antara lain bahasa isyarat alfabet, angka, nama hari, nama bulan, kata tanya, serta evaluasi perkenalan. Latihan hari ini adalah latihan perdana, dan agar polisi semakin paham maka pelatihan rutin dua hari dalam satu minggu," katanya.
Dalam latihan itu, instruktur memperagakan, selanjutnya diterjemahkan oleh penerjemah. Para personel yang mengikuti latihan menirukan dan mempraktekkan langsung bahasa isyarat Indonesia.
- Balap Liar: Para Pelakunya Sering Gelar Balapan Di Lokasi Sepi
- Empat Karyawan Pabrik Sepatu Nike dan Converse di Salatiga 'Selundupkan' Keluar Pabrik
- Tertangkap, Residivis Warga Banten Tertangkap Mencuri Di Toserba Luwes Tapi Tiga Orang DPO