- Meriah! Kirab Toa Pe Kong Slawi Dihadiri Ribuan Warga
- Kirab Pager Mangkok Ajarkan Nilai Bersedekah dari Sunan Muria
- Perayaan Imlek Di Kota Solo Bakal Meriah Dengan Karnaval Grebeg Sudiro Dan 5.000 Kue Keranjang Dibagikan Gratis
Baca Juga
Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, menggelar acara prosesi jamasan (pencucian) sejumlah pusaka milik Pemerintah Kabupaten Blora, Kamis (5/12).
Sekretaris Dinporabudpar Blora Mustakim mengemukakan bahwa agenda jamasan pusaka tersebut sebagai bentuk pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Blora.
Prosesi jamasan pusaka, menurut dia, sama seperti di tahun sebelumnya serta sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.
“Jamasan pusaka sudah menjadi tradisi setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap benda-benda pusaka peninggalan leluhur yang secara administrasi milik pemkab Blora agar tetap terawat dan terjaga keasliannya,” ungkap Mustakim.
Pihaknya juga beraharap dengan kegiatan ini, bisa tetap uri-uri budaya leluhur dan bisa menjadikan agenda rutin tetap berjalan secara terus menerus.
“Kita uri-uri, jadi harapan kami generasi sekarang gayung bersambut dalam pelestarian cagar budaya dan sekaligus untuk memantik insan budaya milenial dalam memajukan budaya,” terangnya.
Melalui jamasan pusaka kabupaten Blora, diharapkan Blora semakin aman, makmur, damai dan warganya sejahtera serta selalu dalam lindungan Allah SWT.
Penjamasan keris pusaka Kiai Bismo dan benda pusaka lainnya dilakukan di pendopo Kabupaten Blora oleh petugas khusus penjamas setelah keris pusaka dikeluarkan dari ruang penyimpanan.
Keris Kiai Bismo merupakan pusaka peninggalan Bupati Blora terdahulu yang diwariskan turun temurun kepada Bupati selanjutnya.
Beberapa piranti jamasan pusaka yang diperlukan yaitu kembang (bunga) setaman terdiri dari 5 macam bunga antara lain bunga mawar merah, melati, kanthil, mawar putih, kenanga.
Kemudian pewangi (minyak wangi) dengan bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh, nampan atau baki, menyan(kemenyan) atau dupa (ratus), kelapa, kain mori sekitar 1-2 meter dan tikar serta sikat gigi yang baru. Setelah dijamas kemudian dijemur hingga beberapa waktu.
Pada prosesi jamasan diperlukan warangan yakni sejenis bahan kimia yang terdapat di toko bahan kimia.
Warangan berguna membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri.
Sesudah dipoles dengan warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda pusaka (khususnya mata tombak dan keris) akan menjadi tampak jelas dan terlihat kontras. Hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.
Untuk diketahui, Hari Jadi Kabupaten Blora diperingati setiap 11 Desember. Berdasarkan agenda kegiatan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Blora ke-275, pukul 00.00 WIB, akan dilaksanakan Kirab Pusaka atau Temu Gelang yang rencananya diikuti Bupati, Wakil Bupati, DPRD, Muspida, Sekda, Staf Ahli, Kabag, Kepala OPD, Camat se Blora dan Lurah di wilayah Kecamatan Blora.
- Bupati Batang Usulkan Tiga Program Sukseskan Ketahanan Pangan
- Pemkab Blora Tancap Gas Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Bupati Arief Rohman Kukuhkan Duta Genre Blora Periode 2025-2026