Dampak penyebaran Covid-19 atau Corona setidaknya ada puluhan perusahaan yang sementara ini menghentikan produksinya.
- Moeldoko Apresiasi Upaya LIPI Subang Tangani Stunting
- Klaim BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Capai Rp667.550 Miliar dari 100.100 Kasus
- Perumda Sendang Kamulyan Batang Raih Top BUMD Awards 2021
Baca Juga
Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi dalam dialog di Rumah Pancasila, Kawasan Semarang Indah, Sabtu (4/4/2020) sore.
"Ada sekitar 40 perusahaan yang sudah berhenti produksi. Tersebar di Jawa Tengah diantaranya kota Pekalongan," ujar Frans dalam bincang-bincang yang dipandu oleh Yosef Parera.
Frans menyebut puluhan perusahaan yang untuk sementara berhenti produksi antara lain bergerak di bidang garmen serta furniture. Dampak dari penyebaran Corona, lanjut dia, dirasakan oleh para pengusaha sejak Februari 2020.
Salah satu kendala utama yang dihadapi pengusaha adalah ketergantungan terhadap bahan baku impor yang berasal dari Tiongkok, seperti farmasi, obat-obatan, tekstil, hingga besi.
"Dalam kondisi sekarang pengusaha juga kesulitan untuk mengekspor produknya karena pasarnya juga tidak ada," katanya.
Ia juga menyebut opsi untuk merumahkan karyawan agar perusahaan bisa tetap beroperasi. Opsi tersebut juga harus mengajak duduk bersama dengan karyawan dan berterus terang tentang kondisi riil.
Sementara itu, pakar hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, Bernard L.Tanya, mengatakan, di saat kondisi negara seperti sekarang ini yang paling penting dilakukan yakni membangun solidaritas sosial.
"Permasalahan yang dihadapi pengusaha bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga peran serta dan pengertian para pekerja," pungkasnya.
- Panen Tembakau di Rembang Turun, Nilai Transaksi 'Hanya' Rp486 Miliar
- Balutan Pakaian Dalam Dari Demak Nan Lembut Nyaman Dipakai
- Wajib Pajak Diminta Segera Padankan NPWP dan NIK