Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Minta Anggota Dewan Kawal Penanganan Kasus Covid-19 Di Jepara

Lonjakan kasus positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Jepara, disinyalir karena tingginya mobilitas pekerja.


Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Abdul Wachid, mengatakan para pekerja pabrik di Jepara tidak hanya warga sekitar. Menurutnya, banyak juga pekerja yang berasal dari Kudus, Demak, Pati yang masuk kategori zona merah Covid-19.

Anggota DPR RI ini menyoroti lemahnya penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkup pabrik2 yang ada di kawasan Jepara bagian selatan.

"Makanya prokes harus lebih diperketat untuk menekan penyebaran Covid-19. Harus ada tes PCR atau minimal swab antigen untuk para pekerja setiap tiga hari sekali . Kalau hanya pakai masker atau thermogun saja jelas tidak memadai," kata Abdul Wachid, Kamis (17/6).

Wachid menambahkan saat ini, kawasan Jepara bagian selatan mulai dari Kecamatan Nalumsari, Mayong, Kalinyamatan hingga Pecangaan sudah masuk zona merah Covid-19. Sedang di kawasan Jepara utara atau lainnya berstatus zona oranye atau kuning.

Pihaknya sudah menginstruksikan anggota DPRD Jepara Fraksi Gerindra agar mengawal persoalan Covid-19. Tujuannya agar kebijakan penanganan Covid-19 yang ditempuh Pemkab Jepara cepat dan tepat sasaran.

"Covid-19 ini masalah serius. Upaya antisipasi harus terus dilakukan. Jepara selatan sudah merah makanya harus dicegah jangan sampai nanti merembet hingga kawasan utara," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng yang juga menjabat anggota Fraksi Gerindra di DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, meminta pelaku industri dan masyarakat menerapkan prokes ketat.

Tak hanya di Jepara, tapi semua wilayah di Jateng termasuk di Kota Semarang. Terlebih lagi bagi daerah-daerah yang saat ini menjadi zona merah Covid 19.

"Perusahaan mesti serius menerapkan prokes. Produksi silakan, tapi prokes mesti dijalankan. Masyarakat juga harus disiplin. Jika tidak, maka kasus akan meningkat dan menambah berat untuk pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi," ujar Yudi.  [sth]