Keberadaan relawan Rumah Jokowi diibaratkan seperti rumah semut yang memiliki prinsip gotong royong.
- Fahri Hamzah: 2018, PKS Innalillahi Wa Innailaihirajiun
- KPU Batang Segera Kembalikan Sisa Anggaran Pilkada
- Wabup Wonogiri Minta Bawaslu Wujudkan Pesta Demokrasi yang Berkualitas dan Berlegitimasi
Baca Juga
Begitu kata Ketua PBNU KH Mashudi Suhud saat sambutannya di acara peresmian relawan Rumah Jokowi di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Minggu, (29/4).
"Kalau anda lihat semut itu rumahnya juga kecil, namun itu dibangun dari hasil kerja keras dan gotong royong," ujar Mashudi seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Ia menarik pelajaran dari semut sesuai dengan perintah di dalam kitab suci Al-Quran dan beberapa syair yang menyebut filosofi hewan ini. Analogi itu ia pakai untuk menyemangati para relawan Rumah Jokowi yang berdiri untuk memberikan dukungan kepada Jokowi satu periode lagi. Ia yakin segala sesuatunya yang berawal dari niat dan kesadaran maka hasilnya akan baik.
"Kalian punya 500 rupiah, 1000 rupiah atau apa saja yang bisa disumbangkan lama-lama akan menjadi bukit, itulah Rumah Jokowi, karena sesuatu yang dimulai dari keikhlasan Gusti Allah yang membalas," ujarnya.
Rumah ini merupakan wadah bagi masyarakat yang mendukung kepemimpinan sang presiden sekaligus ingin berkontribusi pada masyarakat luas. Pengelola Rumah Jokowi Tingkat Pusat, Yongki Jonacta Yani, mengatakan, Rumah Jokowi adalah tempat berkumpul para pendukung Jokowi untuk melakukan koordinasi, konsolidasi, serta melaksanakan "Gerakan Kebaikan Bagi Bangsa".
Sebenarnya Rumah Jokowi sudah ada sejak April 2014. Saat itu keberadaan Rumah Jokowi, bertujuan membangun gerakan dan konsep untuk pemenangan Joko Widodo dalam Pilpres 2014. Tahun ini Rumah Jokowi kembali dibentuk bukan secara fisik, melainkan menggabungkan kembali konsep dan gerakan yang sebelumnya sudah ada.
- Bawaslu Semarang Temukan 345 Data Ganda Anggota Parpol
- 'Cerai' dari AHY, Duet Anies-Cak Imin Tak Pengaruhi Mesin Partai PKS Salatiga
- Saksi Hidup Kepemimpinan Menhan Prabowo Subianto, Eks KSAD: Kesejahteraan Prajurit Diperhatikan