Pasca insiden kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Senin (29/3) dini hari, Komisi VII DPR RI meminta segera dibentuk Tim Investigasi.
- Dukung Pencegahan Covid-19, SIG Serahkan Bantuan 5.000 Paket Multivitamin di Jatim dan Jateng
- Mendag Zulkifli Lepas Ekspor 50 Kontainer Sritex ke 20 Negara
- Dorong Kebangkitan Ekonomi, Periswara Gelar Bazar UMKM
Baca Juga
Pasca insiden kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Senin (29/3) dini hari, Komisi VII DPR RI meminta segera dibentuk Tim Investigasi.
Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto mengatakan tim investigasi penting dibentuk untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Saya mengucapkan turut berbelangsungkawa atas terjadinya musibah ini. Kami mendorong agar segera dibentuk tim investigasi yang mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran ini," ujar Rofik Hananto, Senin (29/3).
Politikus PKS ini juga meminta agar PT Pertamina bersama BPBD Kabupaten Indramayu untuk segara melakukan langkah evakuasi bagi warga yang berada di sekitar kilang minyak.
Menurut Rofik, keamanan warga harus dijaga dan kebutuhan warga di Pengungsian juga harus terpenuhi.Selain itu, PT Pertamina juga harus memastikan pasokan BBM di Banten, DKI dan sebagian Jawa Barat tetap terjaga dengan baik atas insiden buruk tersebut.
Saya minta kepada Pertamina untuk memastikan pasokan BBM khususnya di Banjabar tetap terjaga dengan baik, jangan sampai dengan musibah kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan dapat mengakibatkan krisis BBM dan ketergantungan terhadap Impor BBM," tandasnya, seperti dilansir Kantor Berita RMOL.
Refinery Unit (RU) VI Pertamina Balongan merupakan pemasok utama BBM untuk DKI Banten dan sebagian Jabar, dibangun tahun 1994 dengan teknologi baru dan nilai keekonomian sangat baik.
Refinery Unit VI Pertamina Balongan juga masuk dalam program Strategis Nasional RDMP (Refinery Development Master Plan) Pertamina.
Saat ini, kilang Balongan sedang proses Pemancangan (Pilling) untuk Peningkatan Kapasitas Produksi Kilang dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD.Selain itu juga peningkatan produksi Naptha dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD. [sth]
- Gelar Mukota VII, Dukungan ke Arnaz Kembali Pimpin Kadin Kota Semarang Menguat
- Jelang Ramadhan, Pj Bupati Karanganyar Survei Harga Kebutuhan Pokok
- Pastikan Stabilitas Harga, Bupati Banjarnegara Sidak ke Sejumlah Pasar