Korban kecelakaan mini bus dengan Nopol AD 1096 DB, warna merah yangmenabrak gapura di jalan Jatiyoso - Matesih, tepatnya di dusun Kangsi, desa Karangsari, Jatiyoso bertambah satu lagi.
- Pengemudi Ojek Daring Tewas Akibat Kecelakaan Dua Sepeda Motor
- Bupati Dan Wabup Sukoharjo Senam Bersama Buruh Peringati May Day 2025
- Dua Nelayan Hilang Terseret Ombak di Pantai Sumberjati Ambal Kebumen
Baca Juga
Korban kecelakaan mini bus dengan Nopol AD 1096 DB, warna merah yangmenabrak gapura di jalan Jatiyoso - Matesih, tepatnya di dusun Kangsi, desa Karangsari, Jatiyoso bertambah satu lagi.
Sebelumnya sopir minibus Mohammad Sholikin (33) warga Kedung Winong, Sukoharjo dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian satu korban yang sebelumnya kritis akhirnya juga meninggal dunia atas nama Vera (19) alamat di Bogor, Jawa Barat. Vera merupakan mahasiswi semester 3 dari salah satu lembaga pendidikan di Bogor.
Ayah Vera, Agung Susanto menyebut saat itu rombongan ada dua mobil. Satu minibus dan satu lagi mobil Panther akan berwisata ke Tawangmangu. Mereka semua masih satu kerabat.
Sebelumnya, Agung dan keluarga pulang ke kampung halaman karena orang tuanya (simbah kakung) meninggal dunia. Saat itu seluruh keluarga besar sedang berkumpul. Setelah tiga hari, keluarga besar ingin berkumpul dengan berwisata ke Tawangmangu.
"Ya ini rencananya keluarga mau ke air terjun (Tawangmangu). Berangkat dua mobil, satu elf dan satu mobil Panther," jelasnya, Rabu (14/10) sore.
Rombongan akhirnya berangkat.Saat itu lanjut Agung, dirinya berada di posisi belakang. Sedangkan Vera berada di kursi depan samping sopir.
Namun di tengah jalan, tiba-tiba sopir berteriak remnya blong. Bahkandirinya sempat mengingatkan agar berhati-hati sesaat sebelum kejadian.
Agung merasa ada sesuatu yang berbeda. Sopir lanjut Agung berusaha menghindari tikungan namun tidak sampai, dioper persneleng juga tidak berhasil, tidak bisa akhirnya menabrak tugu (gapura desa).
"Saat itu saya langsung berteriak Istighfar dan mengatakan jika rem blong. Terus dikurangi persneleng tapi pun mboten nyandak," jelasnya lebih lanjut.
Sebelumnya Agung tidak merasakan firasat apapun terkait kecelakaan yang membuat putri semata wayangnya meninggal dunia. Namun sejujurnya dirinya sebenarnya merasa berat untuk berangkat berwisata.
"Ya tapi saya menghormati beliau (almarhum Mohammad Sholikin) akhirnya ikut berangkat," jelasnya.
Saat ini istrinya, Endang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Papahan, Karanganyar karena mengalami patah tulang.
Informasinya dua jenazah yang masih kerabat ini akan dimakamkan malam ini, Rabu (14/10) pukul 20.00 WIB di Astanalaya Gendengan dukuh Badran desa Kedungwinong.
Sementara itu Kapolsek Jatiyoso Iptu Subarkah sampaikan kronologi kejadian laka tersebut. Diketahui mini bus berangkat dari Kedungwinong sekira pukul 10.00 WIB dengan membawa rombongan wisata dengan tujuan Tawangmangu.
Kendaraan berangkat dengan rute Jatipuro, Jatiyoso. Kemudian melintas di desa Karangsari, Jatiyoso dengan medan jalan yang sangat exstrim. Diduga pengemudi tidak menguasai kondisi jalan karena bukan warga setempat.
"Saat itu sopir hendak mengurangi dari gigi 3 ke gigi 1 akan tetapi sulit dilakukan malah ke gigi netral (nol)," terangnya.
Akibatnya laju kendaraan tidak bisa di kendalikan. Karena rem juga mengalami blong. Setelah jarak sekitar 500 meter, pengemudi mengambil langkah dengan menabrakan kendaraan tersebut pada gapura batas Desa Karangsari Dengan Desa Wukirsawit.
- Pamit ke Pasar, Warga Kejobong Purbalingga Ditemukan Meninggal Dunia di Sumur
- Merti Bumi Peringati HUT RI Ke-79 Di Goa Kreo
- DAS Lusi Grobogan Menunjukan Status Awas, BPBD Grobogan Koordinasi BBWS