Korban Ledakan Petasan 5 Kg di Pekalongan Sempat Pasang Sumbu Pakai Paku

Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria mengungkapkan detik-detik ledakan petasan yang menewaskan, M Nafi (11). Kejadian itu bermula saat Nafi dan lima korban lainnya hendak bermain petasan di Dukuh Kembangan Tengah, Desa Jrebeng Kembang, Kecamata Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.


"Kronologi, saudara Nafi berserta 5 orang lainnya membawa mercon tersebut ke tengah lapangan. Tempat saya berdiri ini," kata Kapolres, Sabtu (29/4).

Mereka membawa tiga petasan berukuran tinggi 38 Centimeter denga  diameter 14 Centimeter. Berat petasan diperkirakan mencapai lima Kilogram.

Lalu ada petasan yang belum dipasangi sumbu. Para korban pun mendekat, lalu memasang sumbu dengan cara dipaku.

"Ya dimasukkan sumbunya. Kemudian saat dipaku. Dimasukkan pakunya. Dengan keras dipukul keras akhirnya meledak," urainya.

Kapolres menyebut sudah mendeteksi tempat para korban membeli petasan. Pihaknya segera melakukan pengejaran hingga penindakan. Dirinya sudah memerintahkan Kasatreskrim untuk mengejar pelaku.

"Saya sudah perintahkan kasatreskrim, telusuri siapa yang menjual petasan dibeli di mana? Sampai ke manapun akan saya tangkap," ujar Arief.

Ia berharap ledakan petasan kali ini menjadi yang terakhir kali. Dirinya tidak ingin ada anak-anak lain menjadi korban ledakan petasan.

Kapolres pun meminta masyarakat memberi informasi jika ada yang menjual. Pihaknya siap menindak tegas para penjual petasan.

"Saya minta tolong pada masyarakat Pekalongan, pada khususnya. Dan masyarakat pada umumnya, Apakah harus ada korban korban lagi? Informasikan kepada kami apabila ada menjual petasan," pintanya.

Kapolres juga menyatakan sempat melakukan razia balon udara di lokasi kejadian pada pukul 06.15. Pihaknya menerima informasi akan ada penerbangan balon udara besar disertai petasan.

Ia mengatakan, pihak Polsek Karangdadap sudah menyita dua balon udara tapi tidak menemukan petasan. Pihaknya pun rutin menggelar patroli petasan dan balon udara.

Arief menyatakan polisi tidak membenci kegiatan kesenangan masyarakat setiap tahunnya. Namun, masyarakat harus tahu efek dari kegiatan itu.

"Silakan kembang api silahkan. Tapi kalau sudah petasan apalagi ini berukuran besar ini sangat sangat. Sangat sangat mengganggu pasti kalau ada korban jiwa. Akhirnya yang menyesal siapa, pasti orang tua semuanya," tuturnya.