Korea Utara telah memobilisasi militernya untuk ikut menangani penyebaran Covid-19, di samping mengerahkan lebih dari 10 ribu petugas kesehatan.
- Dunia Diminta Tidak Berkompromi dengan Taliban Soal Hak Pendidikan Perempuan Afghanistan
- Ini Penjelasan Teguh Santosa Tentang “Areas Of Overlapping Claims” Dalam Pernyataan Bersama RI Dan China
- Indonesia Gunakan Diplomasi Senyap untuk Selesaikan Masalah Myanmar
Baca Juga
Dalam laporan KCNA, sebanyak 269.510 orang mengalami gejala demam, sehingga total saat ini mencapai 1.483.060 per Senin malam (16/5). Sementara jumlah kematian juga bertambah menjadi 56 orang.
Tidak disebutkan berapa banyak jumlah orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Atas perintah pemimpin Kim Jong Un, korps medis tentara dikerahkan untuk meningkatkan distribusi obat-obatan di ibukota Pyongyang.
Demi memastikan ketersediaan obat-obatan, sejumlah anggota senior politbiro Partai Buruh mengunjungi apotek dan kantor manajemen obat-obatan.
"Mereka menyerukan agar dibuat aturan yang lebih ketat dalam menjaga dan menangani perbekalan kesehatan, dengan tetap menjaga prinsip mengutamakan permintaan dan kenyamanan masyarakat dalam perbekalan," lapor KCNA.
Otoritas juga memaksimalkan upaya pelacakan kasus dengan mengerahkan sekitar 11 ribu pejabat kesehatan, guru, dan mahasiswa kedokteran untuk bergabung mencari dan merawat mereka yang demam.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan Covid-19 dapat menyebar dengan cepat di Korea Utara lantaran tidak memiliki program vaksinasi dan menolak bantuan internasional, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Presiden Rusia Siap Kirim Tim Penyelamat untuk Bantu Gempa Suriah dan Turki
- Polisi Ungkap Motif Pelaku Penembakan Shinzo Abe
- Minyak Bocor di Teluk Meksiko Usai Badai Ida