Upaya pemberantasan korupsi di masyarakat bukan hanya tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semata, melainkan harus dilakukan bersama dari tingkat pusat hingga daerah.
- Jadi Pj Sekda, Mukhammad Khadik Langsung Diberi Tugas Berat
- Siap Bertanding untuk Bersanding di Jawa Tengah?
- Yoyok Tilik Bengkel Khusus Disabilitas
Baca Juga
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dalam rangkaian Pembukaan Roadshow Bus KPK dan Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi terkait Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, komplek kantor gubernur Jawa Tengah di Kota Semarang, Kamis (11/7).
Menurut Marwata, pemberantasan korupsi bukan hanya tugas dari KPK yang berdiri sejak 2003. Termasuk pula menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Selama puluhan tahun KPK berdiri, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk memberantas korupsi.
"Sepuluh tahun terakhir ini program Roadshow Bus KPK berjalan sebagai ikon pendidikan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat memberantas korupsi," kata Marwata.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengatakan bahwa korupsi menjadi tantangan besar yang menghambat pembangunan dan memperparah angka kemiskinan.
"Jika dibiarkan terus, korupsi ini akan membuat negara dalam bahaya kehancuran," kata Nana.
Nana meminta seluruh kepala daerah di Jateng agar bisa menjadi contoh bagi jajarannya untuk tidak menyalahgunakan kewenangan yang mengarah pada korupsi, melawan suap, gratifikasi, dan pungli.
Dia menyatakan bahwa pemberantasan korupsi harus dilakukan bersama dari pusat sampai tingkat daerah. Menurutnya, tak ada kesempatan untuk melakukan korupsi.
"Ingat tugas kita adalah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta berupaya secara optimal mensejahterakan masyarakat," ujarnya.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan bahwa pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab seluruh masyarakat. Dia menekankan pentingnya penanaman habitus antikorupsi sejak dini dalam keluarga.
Mbak Ita mengatakan bahwa rangkaian Roadshow Bus KPK di Kota Semarang bukan sekadar seremonial, melainkan wujud komitmen bersama untuk mencegah korupsi dan meningkatkan pelayanan publik yang bersih dan berintegritas.
"Ini meningkatkan kesadaran kita semua. Tentunya nanti bersama anak-anak melihat Bus KPK ini bisa berjalan di Kota Semarang untuk berkeliling memberikan edukasi tentang pencegahan korupsi," katanya.
Menurutnya, pendidikan antikorupsi dapat dimulai dari rumah, dari sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dia juga mendorong KPK untuk mengintegrasikan pendidikan antikorupsi dalam kurikulum dan aktivitas belajar mengajar.
"Kami berharap masyarakat akan lebih memahami betapa merugikannya korupsi dan tergerak melakukan pencegahan yang dimulai dari hal terkecil," katanya.
- Jadi Pj Sekda, Mukhammad Khadik Langsung Diberi Tugas Berat
- Siap Bertanding untuk Bersanding di Jawa Tengah?
- Yoyok Tilik Bengkel Khusus Disabilitas