Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPA RI) berharap Pemerintah Kota Salatiga terus meningkatkan program pengarusutamaan gender.
- Turun ke Level 3, Bupati Sukoharjo : Belum Ada PTM, Belum Ada Kelonggaran
- DPRD Kota Semarang Dorong Penambahan Titik Pusat Lokasi PKL
- Jual 14 Ribu Per Liter, 5000 Liter Minyak Goreng Kemasan Ludes Terjual dalam Dua Jam
Baca Juga
Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPA RI) berharap Pemerintah Kota Salatiga terus meningkatkan program pengarusutamaan gender.
Hal itu disampaikan Asisten Deputi PUG Bidang Ekonomi Kementerian PPA RI Eni Widiyanti, saat Verifikasi Lapangan Dalam Rangka Pemberian Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) secara virtual dengan jajaran Forkopinda se-Salatiga, di Rumah Dinas Wali Kota, Kamis (25/3).
"Penilaian lapangan kali ini dalam rangka verifikasi penerimaan penghargaan APE. Meskipun silaturrahmi dilaksanakan secara virtual, namun saya berharap dapan memperoleh data terhadap upaya pemerintah kota dalam pengarusutamaan gender," kata Eni.
KPPA RI tengah menggelar penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE), dan Kota Salatiga salah satu yang diverifikasi.Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya bagi Kota Salatiga yang telah melengkapi pelaksanaan PUG dan capaiannya sesuai waktu yang ditentukan.
Eni menuturkan, data dan informasi ini dianggapnya sangat penting untuk menentukan langkah yang efisien bagi pembangunan yang mendukung pengarusutamaan gender.
"Maksud pertemuan ini untuk melihat PUG di wilayah Bapak terkait data yang telah disampaikan, dan tim mendapati informasi yang lengkap, verivikasi ini sangat penting dilakukan karena data tidak bisa bicara. Verifikasi ini juga sebagai dasar untuk menentukan penghargaan APE 2020," imbuhnya.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyebut Kota Salatiga totalitas dalam menghadapi penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) oleh KPPA RI.
Ia menyatakan, perkembangan dan kemajuan Kota Salatiga dalam melaksanakan pengarusutamaan gender di berbagai bidang, dapat tersampaikan secara maksimal.
"Bagi saya, pengarusutamaan gender bukanlah semata-mata suatu program atau kegiatan. Melainkan suatu strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral, guna mencapai keadilan gender sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional," papar Yuliyanto.[sth]
- Berpotensi Rusak Generasi, Fatayat NU Grobogan Rekomendasikan Berantas Perjudian
- Sambil Patroli Prokes, Polres Pemalang Bagi 50 Nasi Kota pada Tukang Becak
- Nenek Rakini Ditemukan Tewas Gantung Diri