Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, telah mengatur skema pencoblosan saat pandemi Covid-19.
- Barisan Muda Kosgoro1957 Bakal Jembatani Para Pemuda untuk Masuk Partai Golkar
- FKUB Karanganyar Dukung Sosialisasi Pemilu Tanpa Politisasi Agama
- Bawaslu Sukoharjo Gait Pegiat Media Sosial Dalam Evaluasi Pelaksanaan Pemilu 2024
Baca Juga
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, telah mengatur skema pencoblosan saat pandemi Covid-19.
Ketua KPU Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat mengatakan, pihaknya menyiapkan skenario seperti memeriksa suhu tubuh pemilih saat masuk, menyediakan cuci tangan dan hand sanitizer.
"Kami juga mengatur jadwal kedatangan pemilih agar tidak terjadi kerumunan, saat mencoblos nanti," kata Yulianto di Semarang, Kamis (12/11).
KPU juga menyiapkan baju hazmat di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS ) di 21 wilayah di Jawa Tengah yang menggelar Pilkada 2020.
Selain itu, Yulianto mengungkap KPU Jawa Tengah menambah jumlah bilik suara coblosan. Alasannya, lanjut dia, agar tidak terjadi antrean panjang.
"Baju hamzat ini untuk berjaga-jaga jika ada pemilih yang 'kecolongan' positif Covid-19. Kemudian dari empat bilik suara tersebut, satu diantaranya merupakan bilik khusus. Bilik tersebut akan digunakan bagi pemilih yang suhunya melebihi 37 derajat celcius saat diperiksa sebelum masuk TPS," terangnya.
Yulianto mengaku pihaknya telah menggelar simulasi di Magelang. Menurutnya, simulasi ini untuk mengetahui bagaimana jalannya protokol kesehatan diterapkan.
"Kami simulasi mengatur jadwal kedatangan pemilih, menghadapi pemilih yang tidak pakai masker kemudian ngeyel, dan lain-lain. Ada juga yang pingsan saat di TPS. Ini agar nanti di hari H, bisa menanganinya," tandasnya.
- Nasdem: Kami Tidak Lakukan Pungutan Kepada Caleg
- Kapolres Salatiga Pastikan Logistik Pemilu Aman
- Tak Hanya MK, Maju Tidaknya JK Juga Tergantung Jokowi