Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menggeber acara panggung demokrasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang politik. Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum (Pemilu).
- Kesepakatan Partai dan KPU, Surat Suara Caleg Segera Dikirim Ke Pusat
- Ketum PSI Salatiga Maju Pilwakot: Siap Maju Calon Wali Kota, Mengapa Tidak?
- Bawaslu Grobogan Patroli Tempat Keramaian
Baca Juga
Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyampaikan jika kegiatan ini adalah sebagai bentuk pendidikan politik dari KPU kepada masyarakat Kota Semarang.
"Kita coba lakukan pemetaan dini, meski Pemilu serentak 2024 masih lama," kata Nanda, sapaannya, Kamis (11/11).
Nanda menyebut dengan dilakukan pemetaan, tujuannya agar diketahui seberapa besar partisipasi politik masyarakat yang ada di Kota Semarang. Pengenalan ini, lanjutnya, memang dilakukan jauh hari untuk melihat reaksi warga.
"Jadi konsepnya kita undang parpol peserta pemilu 2019 yang ada di Kota Semarang lalu kita bacakan profilnya, termasuk kontak person dan kantornya jadi masyarakat bisa cari informasinya," jelasnya.
Panggung demokrasi yang digelar KPU menampilkan 16 parpol peserta Pemilu periode lalu dengan menampilkan semua profilnya. Namun, kata Nanda, jumlah tersebut nantinya bisa berkurang atau bertambah pada Pemilu 2024 mendatang
"Harapannya dengan panggung demokrasi dan masyarakat mengenal parpol peserta pemilu, mereka bisa benar-benar mengambil keputusan memilih parpol," bebernya.
Dengan adanya acara ini, diharapkan masyarakat bisa benar-benar memanfaatkan hak pilihnya dalam Pemilu nanti. Dalam panggung demokrasi, KPU sengaja mengundang sejumlah penyanyi seperti Iksan Skuter hingga tarian Sufi KH Budi Harjono.
Dipilihnya Iksan Skuter dalam panggung demokrasi karena memiliki tema lagu yang berisi kritik sosial dan digemari para pemuda. Tak hanya panggung demokrasi, KPU Kota Semarang juga menggelar berbagai diskusi di beberapa wilayah yang memiliki partisipasi rendah.
"Wilayah itu diantaranya Kecamatan Semarang Utara, Semarang Barat hingga Semarang Tengah," pungkasnya.
- Pilkada Pati, Pasangan Sudewo-Candra Sementara Unggul 52.86%
- Demokrat: Megawati Penghalang Penyidikan Kudatuli
- Logika Fahri Hamzah: Jika KPK Benar, Maka Jokowi Salah