Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo mengajukan anggaran tambahan untuk Pilkada sebesar Rp 8,5 miliar.
- Gerakan Masyarakat Sipil Pro Demokrasi Jateng: Tangkap-Adili Terlibat Kecurangan Pemilu 2024
- Gerindra Pegang Kunci, Dico Terancam Gagal di Pilwakot Semarang
- KPU Dan Bawaslu Papua Belepotan Di Sidang MK
Baca Juga
Sebelumnya sudah ditetapkan dana Pilkada sebesar Rp 23,138 miliar, namun karena ada protokol kesehatan Covid19 kebutuhan membengkak.
"Kita ajukan anggaran tambahan sebesar Rp 8,5 miliar. Terbanyak alokasi untuk APD (alat pelindung diri). Baik APD untuk badan maupun untuk pemilih," kata Nuril Huda, Ketua KPU Sukoharjo, Kamis (18/6/2020).
Dijelaskan Nuril, draf penambahan masih dikonsultasikan dengan Pemkab Sukoharjo, namun sudah disampaikan secara lisan mengenai jumlah perkiraan tambahan.
Sejumlah pos anggaran yang mengalami kenaikan antara lain untuk TPS (tempat pemungutan suara). Dari 1705 menjadi 1775 TPS.
Artinya akan ada penambahan fasilitas dan peralatan mencoblos, juga penambahan anggota KPPS.
"Kita usulkan juga APD lengkap untuk seluruh penyelenggara dan APD standar untuk pemilih, seperti sarung tangan pemilih, alat coblos sekali pakai dan masker untuk pemilih," imbuh Nuril.
Memang diakui Nuril ia menuliskan segala kebutuhan sesuai dengan protokol kesehatan Covid19, namun apakah semua bisa di setujui atau tidak hal tersebut jadi kewenangan Pemkab Sukoharjo.
"Mengenai teknis dan materialnya belum dibahas, menunggu keputusan dari Pemkab Sukoharjo dulu," tandas Nuril.
Ditambahkan, hari ini pihaknya menerima DP4 dari Kemendagri, yang kemudian akan segera dilakukan coklit yang dilakukan petugas.
- Cari Dukungan Pada Kaum Milenial Untuk Ganjar Melalui Turnamen Catur
- Gelar Fit and Proper Test, PDI Perjuangan Mencari Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati
- Jumlah TPS Untuk Pilkada 2024 Berkurang Dibandingkan Saat Pileg, Ini Alasannya