Krisis Air Bersih Di Terboyo Wetan, Pemkot Kirim Tangki Air Bersih

Banjir yang terjadi di Kelurahan Terboyo Wetan sejak Sabtu (6/2) sampai Selasa (9/2) membuat warga Kelurahan Terboyo Wetan kesulitan air bersih.


Banjir yang terjadi di Kelurahan Terboyo Wetan sejak Sabtu (6/2) sampai Selasa (9/2) membuat warga Kelurahan Terboyo Wetan kesulitan air bersih.

Ketua PKK Kelurahan Terboyo Wetan, Golek Sejati, mengatakan untuk distribusi bantuan ke warga berupa logistik bisa dibilang sudah aman karena banyak yang masuk dan diterima warga.

"Distribusi bantuan untuk wilayah Terboyo Wetan sudah banyak yang masuk, mulai dari beras, mie instan, roti dan air mineral," katanya Selasa (9/2).

Warga RT 3 RW 1 ini menerangkan, banjir di Terboyo Wetan, terjadi pada Jumat (5/2). Kala itu air hujan dengan curah hujan yang tinggi membuat semua wilayah di Kelurahan Terboyo Wetan terendam.

"Disini sudah sejak malam Sabtu, kan hujan deras, sungai sebelah itu membludak, kemarin seperut tapi sekarang sduah turun airnya tinggal selutut," tambahnya.

Kebutuhan warga yang mendesak, lanjut dia adalah air bersih. Apalagi listrik diwilayah tersebut juga masih padam. Warga pun terpaksa memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan air.

"Air bersih sangat diperlukan karena memang listrik mati, air mati, kemarin kami sampai harus tadah hujan untuk kebutuhan air, alhamdulilah dari Pemkot kirim bantuan air bersih," jelasnya.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu menjelaskan jika banjir di Terboyo Wetan menjadi salah satu wilayah yang terparah karena belum surut.

Bahkan pada Sabtu (6/2) lalu, ketinggian air banjir setinggi dada orang dewasa. Air bersih menjadi salah satu kebutuhan utama, pasalnya warga selama ini menggunakan air hujan untuk keperluan sehari-hari.

"Kemarin itu airnya ampai sedada, sehingga kami disini datang untuk berikan bantuan, tadi pagi pak Wali Kota juga sudah beri bantuan berupa air bersih dan air mineral, karena mereka sangat membutuhkan itu," katanya.

Untuk siang harinya, lanjut wanita yang akrab disapa Mbak Ita ini, Pemkot juga sudah mengirimkan 500 nasi bungkus untuk makan siang.

Selain itu, bantuan berupa popok bayi, maker, pembalut juga telah disalurkan. Meskipun terdampak banjir, warga diminta untuk tetap menggunakan masker agar terhindar dari Covid-19.

"Ada 490 warga yang terdampak, tadi kita sudah kirim nasi bungkus dan air mineral untuk makan siang. Tambahan bantuan berupa k popok bayi, pembalut dan jamu, susu jahe dan masker pemberian ibu Menteri Sosial melalui Pemkot juga kami salurkan," jelasnya.

Menurut Mbak Ita, ada dua RW di kelurahan tersebut yang sampai saat ini terisolasi. Sayangnya warga enggan mengungsi ke Masjid atau tempat yang lebih aman.

"Bantuan kota salurkan ke RT agar terdistribusi merata, karena tidak semua mengungsi di masjid," ungkapnya.

Dari data yang ada total warga yang terdampak banjir ada 160 ribu kepala keluarga (KK). Namun saat ini jumlahnya semakin berkurang, ia mencontohkan di Kecamatan Genuk warga terdampak saat ini tinggal di Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, Genuksari, Kembangsari, Muktiharjo Lor.

"Ya semoga cepat surut, Mensos kemarin juga memberikan vitamin dan obat gatal. Pasalnya setelah banjir surut, biasanya keluhannya gatal dan diare, disini Dinkes Kota harus melakukan langkah antisipasi," pungkasnya.