Kumpulkan Pejabat hingga Pelaku UMKM, BI Tegal Ajak Masyarakat Intip Peluang di 2024

Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Tegal menyelenggarakan kegiatan Seminar dan Diskusi Publik "Economic Contemplation Digitalisasi UMKM.
Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Tegal menyelenggarakan kegiatan Seminar dan Diskusi Publik "Economic Contemplation Digitalisasi UMKM.

Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Tegal menyelenggarakan kegiatan Seminar dan Diskusi Publik "Economic Contemplation Digitalisasi UMKM.


"Di sini kami ingin membahas mengenai analisis kondisi terakhir ekonomi di Indonesia Tahun 2023, dan prediksi kondisi ekonomi di tahun 2024 mendatang," kata Kepala Kpw Bank Indonesia (BI) Tegal, Marwadi di Hotel Dafam, Selasa (17/10).

Pihaknya  mengundang perwakilan pejabat daerah Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Pemalang. Lalu juga para pelaku UMKM, dan mahasiswa-mahasiswi.

Ia ingin semua lapisan masyarakat yang hadir ini mampu menyadari bahwa, ekonomi itu menjadi bagian yang penting bagi masyarakat. Lalu bisa melihat peluang yang harus disiapkan pada 2024.

Marwadi menyebut pertumbuhan ekonomi di eks karesidenan Pekalongan cukup tinggi. Tingkat inflasinya turun dari  3,76 persen menjadi 3,06 persen. 

"Namun, jika dibandingkan dengan peernya, daerah-daerah lain di Indonesia lebih rendah dari wilayah eks karesidenan Pekalongan," jelasnya.

Ia menyebut ancaman inflasi masih ada, khususnya kemungkinan pasokan pangan dari dunia yang macet. Apalagi Indonesia masih tergantung impor untuk beberapa komoditi yaitu beras, kedelai, dan jagung.

Beberapa faktor yang mempengaruhi inflasi antara lain  cuaca El-Nino dan peperangan Timur Tengah dan Eropa Timur yang cukup mempengaruhi pasokan beras.

"Oleh karena itu, Bank Indonesia Tegal bekerjasama dengan PT BULOG dan Pemda setempat melakukan operasi pasar murah di 56 titik lokasi eks-karesidenan Pekalongan," jelasnya.

Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin menyebut pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan pada saat pandemi Covid-19 sempat minus 1,7 persen. Namun saat ini pasca Covid-19 sudah kembali naik menjadi 5 persen.

Wawalkot Salahudin berharap, dengan pertumbuhan ekonomi yang sudah semakin membaik, hal ini bisa mengurangi tingkat pengangguran dan memerangi angka kemiskinan.

"Semakin banyaknya investor yang masuk ke Kota Pekalongan dari perhotelan dan kuliner juga berpotensi memajukan perekonomian Kota Pekalongan," tegasnya.