Kustiyono, Doktor ke-50 Manajemen UKSW

Program Studi Doktor Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), kembali meluluskan gelar Doktor Manajemen untuk ke-50 kalinya, Kamis (22/9).


Dengan disertasi berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kolaborasi dan Kinerja Tim Maya", Kustiyono meraih gelar  Doktor Manajemen, dengan predikat Cum Laude.

Yudisium dipimpin Dekan Roos Kities Andadari, SE.,MBA.,Ph.D., di gedung FEB. Di hadapan para penguji terdiri dari Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., Prof. Apriani Dorkas Rambu A., SE., M.Com., Ph.D., serta Albert Kriestian N.A.N., SE., MM., Ph.D., Kustiyono memaparkan secara singkat penelitian yang dilakukannya.

Menurut Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Universitas Ngudi Waluyo Semarang tersebut, kemajuan Information Communication and Technology (ICT) serta pandemi Covid-19 merubah gaya hidup di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan.

Hal ini memberikan peluang bagi organisasi beralih dari sistem kerja tim tatap muka ke tim kerja maya (virtual teamwork).

Dijelaskannya, penelitian dirancang untuk meneliti tim maya di dunia akademik, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.

"Masalah utama yang ingin saya teliti adalah pengaruh kolaborasi maya dan sistem penghargaan sebagai variabel moderasi pada kinerja tim maya untuk konteks kegiatan belajar daring dalam pengaturan akademik," jelasnya.

Kustiyono yang dipromotori oleh Prof. Ir. Daniel Manongga, M.Sc.,Ph.D., mengambil populasi penelitian pada dosen tetap yang memiliki tugas utama, tugas tambahan dan tugas penunjang lainnya di wilayah LLDIKTI VI Jawa Tengah yang berjumlah 1660 dosen dari 15 perguruan tinggi swasta.

Penggunaan tim maya, dikatakan ayah dua anak ini memiliki banyak tantangan. Salah satu hal penting dalam mencapai kinerja yang baik adalah bagaimana mendorong terjadinya kolaborasi yang efektif meskipun bekerja dari lokasi berbeda.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai kinerja tim maya yang efektif. “Beberapa diantaranya yaitu dukungan teknologi, literasi digital, kecerdasan budaya, hingga kepemimpinan,” imbuhnya.

Ketua prodi DM FEB UKSW Ir. Lieli Suharti, MM., Ph.D., menyebut bahwa penelitian yang dilakukan oleh Kustiyono sangat tepat sebab dilakukan di era pandemi Covid-19. Lieli menambahkan penelitian sejenis belum banyak diangkat karena ide ini muncul akibat dari kondisi pandemi.

"Pak Kustiyono menjadi doktor ke-50 yang telah diluluskan oleh Prodi DM. Dengan total lebih dari 90 mahasiswa yang masih studi, kami mendorong agar para mahasiswa tetap aktif dan terus menunjukkan progres di tengah padatnya aktifitas pekerjaan," tuturnya.

Salah satu terobosan yang diterapkan oleh prodi yang saat ini diperkuat oleh 16 dosen dengan 8 dosen yang bergelar guru besar tersebut adalah melalui crash program.

Lieli yang ditemui usai acara yudisium menyebut bahwa program ini menjadi wadah untuk mempertemukan para pembimbing serta mahasiswa sehingga dapat bersama-sama mengatur timeline dan follow up progress.