Produsen peralatan perÂtahanan dan keamanan, PT Pindad
(Persero) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 12,9 persen pada
kuartal I tahun ini.
- Libur Nataru, Konsumsi BBM Dex Melonjak hingga 33 Persen
- 6 UMKM Binaan RB Rembang Semen Gresik Terpilih Ikuti Future SMEs Village G20 di Bali
- Pimpin HIPMI Solo, Wahyu Adi Wibowo Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot
Baca Juga
Perusahaan yang juga bergerak pada bidang industri komÂersial ini telah membukukan laba Rp 4,6 miliar pada kuartal I Tahun 2018. Angka tersebut meningkat dibandingkan peÂriode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,1 miliar.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengungkapÂkan, pertumbuhan laba sebesar 12,9 persen masih ditopang oleh sektor industri pertahanan.
"Sektor industri pertahanan masih menjadi kontributor pendapatan mencapai 70 persen atau sekitar Rp 3,8 miliar pada kuartal I tahun ini," terang Mose dalam keterangannya dikutip dari Kantor Berita Politik
Perusahaan menargetkan laba Rp 110 miliar sampai di akhir Tahun 2018, pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai. Jika kontrak yang didapat terus mulus maka bukan tidak mungkin di akhir tahun nanti, target perusahaan Rp 110 miliar bisa dilewati.
"Targetnya bisa tiga digit, sekitar Rp 105 miliar atau Rp 110 miliar melihat Tahun 2017 kami berhasil catatkan laba Rp 92 miliar," jelasnya.
Ia juga menjelaskan samÂpai saat ini pasar terbesar masih dalam negeri dengan 80 persen, sedangkan pasar ekspor masih 20 persen.
Menurutnya, perusahaan juga berusaha memperbeÂsar pasar ekspor menjadi 30 popersen melalui pameran, seminar, promosi melalui keÂjuaraan tembak Internasional yang diikuti TNI, dan partnerÂship dengan perusahaan luar.
Melihat dari nilai kontrak yang sudah didapatkan selama kuartal I 2018, perusahaan suÂdah mendapatkan kontrak dengan nilai Rp 3,6 triliun. Angka tersebut lebih besar dibandingÂkan target nilai kontrak kuartal I sebesar Rp 2,8 triliun yang juga menjadi nilai kontrak pada periÂode yang sama tahun lalu.
Dia menyebut, sampai akhir tahun nanti target nilai kontrak sebesar Rp 5,6 triliun. NaÂmun, menurutnya nilai target tersebut bisa mencapai Rp 6 triliun.
"Target itu bisa bertambah karena masih ada perbincangan untuk ekspor ke Brunei dan Brazil," ujarnya.
Perlu diketahui, sepanjang tahun lalu Pindad telah mengantongi laba sebesar Rp 92 miliar. Angka tersebut merupakan yang terbesar dari laba Pindad di beberapa tahun sebelumnya, dan naik hampir 100 persen dari 2016.
Berkat raihan laba bersih sebesar Rp 92 miliar, Pindad mampu membayar dividen sebesar Rp 6,4 miliar.
- SMOR Dukung Akselerasi Wirausaha BUMDes
- 400 Mahasiswa Pamerkan Hasil Karyanya di Expo WMK UMS
- Jasa Raharja Siapkan Sistem Pelayanan Digital