Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang membongkar 11 lapak pedagang kaki lima (PKL) yang nekat mangkal di depan Sentra Vaksinasi Holy Stadium di Jalan Arteri Utara. Sebelas lapak PKL itu dibongkar lantaran melanggar aturan PPKM Darurat.
- Pemkot Semarang Perbaiki Truk Sampah Butut
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang
Baca Juga
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, para pedagang berjualan makanan dengan menyediakan meja dan kursi serta memperbolehkan pengunjung untuk makan di tempat. Hal ini jelas melanggar ketentuan PPKM darurat, yang mengizinkan semua pelaku usaha hanya melayani take away dan pesan antar, bukan makan di tempat.
"Hari ini ada 11 pedagang yang lapaknya kita tertibkan. Kemarin, oara pedagang sudah sempat ditegur oleh Kapolrestabes Semarang, tapi ternyata mereka masih bandel. Makanya kita tertibkan," kata Fajar usai memimpin pembongkaran, Rabu (14/7).
Pembongkaran ini juga atas perintah Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Saat penindakan, petugas Satpol PP langsung menegur pemilik lapak dan membongkar tenda serta meja kursi yang ada di lokasi. Fajar juga memerintahkan kepada pemilik lapak untuk tidak lagi berjualan di tempat tersebut karena juga menimbulkan kerumunan.
Penindakan kali ini, pihak Satpol PP tidak menyita barang-barang pemilik warung, namun jika hal tersebut terulang kembali, Fajar dan jajarannya akan bertindak tegas dengan menyita properti dagangan.
"Sementara properti nggak disita. Tenda enggak kita ambil. Kita peringatkan dulu. Kalau besok mengulangi lagi, maka akan kita ambil. Kalau mau dagang, silakan. Tapi jangan pakai tenda. Kalau pakai tenda lagi, akan kita tindak tegas," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Marno (50) mengaku kecewa dengan adanya pembongkaran ini. Namun dirinya sadar akan kesalahannya yang menyediakan tempat makan.
"Tadi sempat ada dua atau berapa gitu pengunjung makan di tempat. Ya kecewa karena tendanya dibongkar. Beruntung ini dibongkar posisi masih panas. Kalau tiba-tiba hujan gimana," ucap Marno.
Marno mengaku baru kali ini berdagang di depan sentra vaksinasi, karena dinilai ramai dan bisa mendapatkan untung lebih banyak. Namun sial, lapaknya justru dibongkar Satpol PP. [sth]
- Pemkot Semarang Perbaiki Truk Sampah Butut
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang