Sorot lampu LED berwarna-warni menembus ke segala penjuru, berkelindan dengan dentuman soundsystem berkekuatan 7.000 watt. Ruangan Gereja St Maria Bunda Allah Plamongan Indah Semarang, Kamis (29/6) malam, berubah drastis layaknya gedung pertunjukkan musik.
- Seribu Cahaya di MBA
- ''Sing gelem kumpul kudu wani cucul''
- Gereja YMY Plamongan Indah Bersiap Jadi Paroki Mandiri
Baca Juga
Ingar-bingar musik dan tata cahaya lampu sorot itu, menjadi catatan sejarah baru bagi Gereja St Maria Bunda Allah - biasa disebut dengan nama MBA - dalam mengemas acara bertajuk Konser Penggalangan Dana Pembangunan Gereja & Syukur 17 Tahun Imamat Romo Laurentius Bondan Pujadi Pr.
Sejarah baru untuk mewujudkan berdirinya gedung pastoran dan pastoral yang dirindukan 2.700 umat, sebagai salah satu syarat gereja MBA menjadi paroki mandiri. Saat ini, MBA berstatus paroki administratif.
Sejak open gate pukul 17.30 WIB, ratusan umat terus mengalir memenuhi semua bangku. Hingga konser dimulai sekitar pukul 18.00 WIB, tercatat 422 penonton mengisi barisan kursi Platinum, Gold, Silver, hingga Festival.
Duet MC Veronica Diaz dan Petrus Haris Maulana, cukup piawai membawakan acara. Ditambah lagi kolaborasi apik tim musisi pengiring konser, yang digawangi Ignatius Handoko (pianis/arranger), Bernardus Andre (biola), Cicilia (keyboard), Rafael (keyboard), Talitha (biola), Kevin (gitar), serta Davin (keyboard).
Alhasil, kolaborasi tersebut memberikan dampak signifikan terhadap enam kelompok performer (penampil), yakni PIA (anak-anak sekolah minggu), OMK Carlo Acutis, Puji Gusti, Papadus St. Yosef, Francesco De Sales (FDS) Voice, serta Koor Paroki MBA. Mereka berhasil membawakan 12 lagu karya Romo Bondan, Mo Bond atau LBP, dengan penuh penghayatan. Maka, mengalirlah satu demi satu lantunan kidung-kidung surgawi yang syahdu, ritmis dan menggetarkan jiwa.
FDS Voice yang beranggotakan 6 orang tampil melantunkan lagu berjudul "Berkah Natal" dan "Wajah Kerahiman". Disusul Papadus St Yosep, - kelompok para sesepuh gereja MBA - yang membawakan lagu "Aku Bapakmu" dan "Yesus Andalanku".
Kemudian, lagu "Janji Suci" dan "Bundaku Maria", dinyanyikan oleh Koor OMK (Orang Muda Katolik) Carlo Acutis. Ada pula, Koor Paroki MBA yang beranggotakan 34 orang wakil dari 17 lingkungan, membawakan lagu "Bukan Lagi Dua" dan "Oh Salib". Kelompok ibu-ibu yang biasa menghadiri misa pagi, yakni Koor Puji Gusti melantunkan "Materdei" dan "Embun Sabda Allah".
Puluhan anak-anak sekolah Minggu yang tergabung dalam Koor PIA (Pendampingan Iman Anak) MBA menyanyikan lagu "Yesus Lahir di Betlehem", yang diciptakan menyambut Natal 2022. Mereka tampil ceria dan menggemaskan, plus penampilan vokalis cilik berbakat, Chika, dan iringan pianis Pieter, yang masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Seluruh lagu diciptakan Romo Bondan saat pandemi melanda di tahun 2019 hingga mulai mereda pada akhir 2022. Lagu-lagu itu tercipta dari hasil perenungan dan pergumulan rohani pastor asal Kalasan, Sleman itu, sejak dirinya melayani di Gereja St Yakobus Bantul hingga kini di St Maria Bunda Allah Plamongan Indah.
Peristiwa Monumental
"Konser rohani malam ini adalah peristiwa monumental dan bersejarah. Anda semua, panitia, perfomer dan pemusik telah menjadikan Gereja MBA jadi istimewa. Malam ini, terlukis sejarah indah Gereja MBA Plamongan Indah," ungkap Romo Bondan, penuh haru.
"Anda semua hebat dan luar biasa. Bener-bener naik level. Semua tampil sangat bagus. Begitu indah dan harmoni. Sangat mengagumkan dan melegakan. Konser rohani malam ini, bener-bener wow. Keren sekali," tambah Romo.
"Saya merasa sangat beruntung. Perayaan 17 tahun Imamat terlaksana di Gereja MBA. Kalau saya tidak di sini, ceritanya pasti lain," imbuhnya.
Romo Bondan, ditahbiskan sebagai imam bersama 8 diakon lainnya di Gereja St Perawan Maria Regina Purbowardayan Solo, pada 29 Juni 2006, oleh Uskup Agung Semarang (saat itu) Mgr Ignatius Suharyo Pr.
Dia lahir pada 7 Februari 1979 sebagai anak ke-2 dari 3 bersaudara pasangan Robertus Subarjo dan Modesta Siti Rahayu. Usai menamatkan SMP Kanisius Kalasan pada 1994, dirinya masuk Seminari Menengah Mertoyudan. Pada 1998, masuk tahun orientasi rohani di Sanjaya, Jangli Semarang dan melanjutkan pendidikan Teologi Wedabakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sembari menyelesaikan tahun orientasi pastoral di Gereja St Yusuf Ambarawa tahun 2002.
Konser dipungkasi dengan penampilan solo, Caroline Fanny Admira Buyung, yang tampil memukau membawakan lagu berbahasa Jawa karya Romo Bondan, berjudul "Ojo Lali Gusti".
Ayo podho semangat
ayo podho gembira
tugas lan kwajiban dilakoni
ojo gampang sambat
ojo gampang nglokro
Irama musik rancak yang dibawakan organis Riwi, sontak membuat Romo Bondan dan seluruh pendukung acara ikut berdendang dan bergoyang bersama penuh sukacita.
Ya, seperti pesan dalam lagu itu yang mengajak semua orang untuk tidak patah semangat dan tidak melupakan Tuhan, karena ditengah penderitaan sekalipun selalu ada Tuhan yang datang memberikan pertolongan.
- Seribu Cahaya di MBA
- ''Sing gelem kumpul kudu wani cucul''
- Gereja YMY Plamongan Indah Bersiap Jadi Paroki Mandiri