Semarang - Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) jajaran Kodam IV/Diponegoro menggelar Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Kodam IV/Diponegoro TA 2024 di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada hari Jumat (05/07).
- Polres Jepara Gelar Jumat Curhat, Ajak Pemuda Mitra Kamtibmas Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada
- Opera Van Voters Ajak Masyarakat Berpartisipasi Aktif Awasi Pilkada
- Andika-Hendi Harapkan Seni Tradisional Dan Warisan Budaya Bisa Naik Kelas Tumbuhkan Ekonomi
Baca Juga
Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo K.P. S.Sos., M.Tr. (Han), mengatakan bahwa kegiatan simulasi ini merupakan latihan dalam penanganan konflik jelang pemilihan kepala daerah.
Menurut Letkol Andy, latihan ini melibatkan banyak massa dan menjadi sorotan utama, bukan hanya karena skalanya yang besar, tetapi juga karena menunjukkan komitmen kuat Kodam IV/Diponegoro dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Jawa Tengah.
"Latihan ini bukan sekadar simulasi biasa, melainkan sebuah gambaran nyata dari situasi yang mungkin dihadapi prajurit di lapangan. Skenario latihan yang mengasumsikan aksi unjuk rasa yang berujung anarkisme dirancang dengan cermat untuk mencerminkan kompleksitas dan dinamika konflik sosial yang sering terjadi di masyarakat," kata Kapendam dalam rilisnya.
Dia menjelaskan bahwa latihan ini melibatkan sekitar 1.000 personel dari berbagai satuan di bawah Kodam IV/Diponegoro.
"Para prajurit dihadapkan pada berbagai situasi yang menantang, seperti mengamankan massa, menangani provokasi, dan melakukan negosiasi dengan para demonstran," tambah Letkol Andy.
Kapendam berharap melalui latihan ini, prajurit dapat mengasah kemampuan taktis, strategi, dan kepemimpinan dalam menangani konflik sosial dengan tepat dan terukur.
Latihan yang berlangsung di Jalan Pahlawan ini tidak hanya melibatkan prajurit Kodam IV/Diponegoro, tetapi juga berbagai instansi terkait seperti Polda Jateng, Pemprov Jateng, Satpol PP, dan stakeholder lainnya.
"Sinergi dan koordinasi antar instansi ini menjadi kunci dalam penanganan konflik sosial yang efektif dan efisien," jelasnya.
Letkol Andy mengatakan setiap instansi memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, namun dengan bekerja sama, mereka dapat mencapai tujuan yang sama, yaitu memulihkan keamanan dan ketertiban umum.
Menurut Kapendam, latihan ini tidak hanya fokus pada penanganan konflik sosial, tetapi juga pada upaya pencegahannya.
"Para prajurit dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman tentang akar-akar konflik sosial, sehingga mereka dapat membantu mengidentifikasi potensi konflik dan mengambil langkah-langkah pencegahan sebelum konflik tersebut terjadi," kata Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Andy Soelistyo K.P. S.Sos., M.Tr. (Han).
Letkol Andy mengungkapkan bahwa Kodam IV/Diponegoro akan terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan prajurit seperti yang ditunjukkan dalam latihan LKO. Para pimpinan juga memberikan apresiasi kepada seluruh instansi terkait yang telah bekerja sama dengan baik dalam latihan ini.
"Latihan ini menjadi bukti nyata komitmen Kodam IV/Diponegoro dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Jawa Tengah. Dengan kesiapsiagaan, kemampuan, dan sinergi yang kuat, Kodam IV/Diponegoro siap siaga menghadapi berbagai ancaman dan membangun rasa aman bagi masyarakat," pungkas Kapendam.
Liputan berita foto dapat dibaca di tautan ini:
Pilkada: Simulasi Pengamanan Di Jawa Tengah
- Ironis: Pemerintah Menggemakan Makan Bergizi Gratis, Peternak Susu Malah Menangis
- Dikeluhkan Nelayan: Puluhan Bangkai Kapal Penuhi Muara Sungai Karanggeneng Rembang.
- Resah Stok Berlimpah, Peternak Lakukan Aksi Buang Susu