Jumlah limbah medis di Kabupaten Batang sejak pandemi Covid-19 pada 2020 mencapai 89,535 ton.
- Ketua DPR-RI Puan Maharani Kunjungan Kerja ke Soloraya
- Dalang Muda Salatiga Meninggal Dunia
- Perbaikan Jalan Krakitan-Jerukagung Baru Dalam Tahap Persiapan
Baca Juga
Jumlah limbah medis di Kabupaten Batang sejak pandemi Covid-19 pada 2020 mencapai 89,535 ton.
Hal itu diungkapkan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang, Handy Hakim.
"Data itu tidak ada pemilahan antara limbah medis untuk Covid-19 atau tidak," jelasnya di ruangannya, Rabu (3/2).
Ia mengatakan, data itu belum genap setahun karena hanya mencakup hingga Oktober 2020.
Limbah medis itu berasal dari rumah sakit, klinik dan puskesmas di Kabupaten Batang.
Handy menjelaskan perlakuan limbah medis infeksius, baik Covid-19 atau tidak tetap sama.
"Semua limbah medis dibakar di incinerator dengan suhu lebih dari 1.000 derajat celcius," jelasnya.
Kabid Pengendalian pencemaran dan kerusakam lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang, Taufik Kurnianto menjelaskan, jumlah limbah medis pada 2020 lebih sedikit dibanding 2019.
Pada 2019, jumlah limbah medis mencapai 118,867 ton.
"Kalau dirata-rata pada 2019 per bulan 9,9 ton, sedangkan 2020 8,9 ton," jelasnya.
Ia memprediksi, hal itu karena jumlah pasien umum yang ke rumah sakit menurun, meski penanganan Covid-19 meningkat.
"Sekarang ini pasien umum enggan ke rumah sakit kalau tidak terpaksa," katanya.
- Besok, Penyandang Disabilitas di Semarang Diserbu Vaksinasi Dosis 1
- Akhir Oktober-November, BMKG : Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah
- Penyembelihan Hewan Kurban di Kota Semarang Bebas PMK