Polda Jawa Tengah menggelar Doa Bersama Lintas Agama di Gedung Borobudur Mapolda Jawa Tengah, Kamis (15/6).
- 1000 Vaksin Kado HUT RI Bagi Ratusan Keluarga Marhaen Salatiga
- Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara
- Teknik Khusus Sekda Demak Awetkan 90 Gunungan Sayur Agar Tak Layu
Baca Juga
Doa lintas agama diikuti oleh enam agama di Nusantara meliputi Konghucu, Budha, Hindu, Katholik, Kristen dan Islam. Tujuan doa ini dilakukan juga sebagai tirakat pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 damai dan lancar.
"Doa bersama diikuti berbagai tokoh lintas agama yang dimaksudkan untuk kontribusi polisi dalam memberikan jaminan pemilu 2024 yang akan datang," jelas Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, seusai acara.
Menurutnya, kehadiran para tokoh lintas agama diharapkan mampu memberikan ketenangan dan kesejukan bagi anggota polisi sebelum bertugas di pemilu. Begitupun sinergi antara polisi dan tokoh lintas agama di Jawa Tengah mampu menunjukkan keharmonisan di masyarakat.
"Para tokoh agama tersebut beberapa kami masukan ke satgas colling sistem pemilu 2024," beber Lutfi.
Acara doa bersama lintas agama menjadi bagian dari serangkaian HUT ke 77 Bhayangkara yang dilaksanakan Polda Jateng. Dalam kesempatan itu, Habib Umar mengajak seluruh insan memainkan perannya masing-masing dalam menjaga kebersamaan di negeri ini.
"Yang jaga keimanan ya harus yg bener, dan yang jadi polisi juga mesti betul. Kalau masing-masing tidak betul, bisa repot masyarakatnya, kasian," ujarnya.
Selain itu, Habib Umar Muthohar menyebutkan perlunya sinergitas dalam mewujudkan kebersamaan. Hal itu karena membuat kebersamaan ini memerlukan banyak pihak untuk mendukung.
"Sinergitas ini penting untuk membangun kebersamaan dalam sisi positif untuk Negeri ini. Bersama Polisi kita jaga keamanan, insyallah Negeri ini akan baik-baik saja," lanjut Habib Umar.
Sementara itu, Taslim Syahlan salah satu pemuka agama Islam hadir dalam agenda tersebut mengatakan 77 tahun Polri mengawal NKRI merupakan usia matang. Peran Polri sangat dirasakan masyarakat terutama Presisi.
"Tadi diingatkan Habib Umar, tokoh kepolisian dan agama yang hadir kembali diingatkan soal kebersamaan dan sinergitas. Saya rasa ini tepat apalagi jelang Pemilu Serentak nanti peran semua lini dibutuhkan sebagai cooling system Pemilu," ungkap Taslim Syahlan.
- Gubernur Jawa Tengah Desak Pembangunan Fisik Infrastruktur Jalan Jelang Lebaran Dikebut
- Tingkatkan Profesionalisme, Polres Tegal Latih 287 Personel Tangani Massa
- PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Bedah Tiga Rumah Tak Layak Huni