Di tengah krisis mata uang Lira dan sanksi tegas Amerika
Serikat, China menawarkan dukungan moral kepada Turki jelang akhir pekan
ini.
- Ini Penjelasan Teguh Santosa Tentang “Areas Of Overlapping Claims” Dalam Pernyataan Bersama RI Dan China
- Sederhana, Pewaris Tahta Belanda Putri Mahkota Amalia Rayakan Ulang Tahun Ke-18
- PBB Sebut Stok Makanan di Afghanistan Menipis
Baca Juga
Dalam sebuah pernyataan singkat, Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa Beijing yakin Ankara dapat mengatasi kesulitan ekonomi yang saat ini menimpa.
Lira Turki diketahui telah kehilangan sepertiga dari nilainya terhadap dolar tahun ini karena memburuknya hubungan antara sekutu NATO Turki dan Amerika Serikat menambah kerugian didorong oleh kekhawatiran atas pengaruh Presiden Tayyip Erdogan atas kebijakan moneter.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pihaknya telah mencatat "arah baru" dari ekonomi Turki dan hubungan luar negerinya.
"Turki adalah negara pasar berkembang yang penting, dan tetap stabil dan mengembangkan manfaat perdamaian dan stabilitas regional," tambah kementerian tersebut seperti dimuat Reuters.
"China percaya bahwa Turki memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan ekonomi sementara, dan berharap pihak-pihak terkait dapat mengurangi perbedaan mereka melalui dialog," katanya, mengacu pada Turki dan Amerika Serikat.
Keterangan
yang sama juga merujuk pada laporan media bahwa Bank Umum dan Komersial
negara yang dikelola pemerintah China telah menandatangani perjanjian
pembiayaan senilai 3,8 miliar dolar AS dengan Turki.
- 360 Prajurit Satgas Yonmek Kontingen Garuda Siap Diberangkatkan ke Lebanon
- Terbukti Saat Luncheon KTT D-8, Prabowo Dan Erdogan Tetap Bestie
- Ini Alasan Korea Utara Tingkatkan Kapasitas Militer Menurut Pengamat Indonesia