Lolos IISMA 2022, 5 Mahasiswa UKSW Timba Ilmu ke Korea hingga Eropa

Mereka berhasil menjadi bagian peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022, Rabu (25/5).


Ke limanya, akan dikirim belajar ke berbagai universitas di luar negeri mulai September mendatang.

Para mahasiswa tersebut adalah Jalu Gustiandaru Priyanto dari Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yang lolos ke Humboldt-Universität zu Berlin-Jerman, Arya Krizna Nawanda Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi (FTI) lolos ke Hanyang University Korea Selatan, serta Callista Keshia Ruth Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) lolos ke University of Pecs – Hongaria.

Dua lainnya yaitu Eunice Clarissa Chamberly Waani Prodi Biologi Fakultas Biologi lolos ke Universitat Pompeu Fabra, Barcelona- Spanyol serta Pisonanta Krisetia Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) lolos ke Maastricht University, Belanda.

Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Kelembagaan dan Internasionalisasi UKSW Joseph Ernest Mambu, S.Pd., M.A., Ph.D., menyampaikan rasa bangganya.

Ia mengungkapkan, prestasi dicapai lima mahasiwa UKSW membanggakan.

"Karena jumlah mahasiswa UKSW yang berhasil lolos untuk mengikuti program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi ini meningkat seratus persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujarnya.

Dan di tengah kompetisi yang luar biasa bersaing dengan ribuan peserta, mahasiswa UKSW dapat bersaing dengan baik.

Menurut Joseph, capaian prestasi tidak lepas dari peran Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional (BKHI) yang telah melakukan seleksi internal pada seluruh mahasiswa yang mendaftar.

Disebutkan Joseph, para awardee IISMA asal UKSW memastikan diri untuk mengenyam kuliah di berbagai perguruan tinggi terkemuka dunia yang menjadi pilihannya, selama satu semester.

Dalam upaya meningkatkan program internasionalisasi UKSW, ia berharap keberangkatan mereka untuk menimba ilmu di berbagai universitas di luar negeri dapat menjadi salah satu penggiat.

"Terlebih ini merupakan program unggulan dengan pembiayaan penuh oleh Kemendikbudristek selama satu semester sehingga semakin memantapkan upaya internasionalisasi bagi mahasiswa," tutur Joseph.