Luka Sobek, Pemilik LPK Di Kendal Dipukul Asbak

Kepala LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Bina Insani Mandiri Utama ini dianaya oleh salah seorang tenaga perekrut TKI atau petugas lapang, Selasa(2/8) kemarin. Korban yang juga Direktur Cabang PJTKI PT Berkah Guna Selaras dianiaya dengan cara dipukul dibagian kepala dengan menggunakan asbak sebanyak tiga kali.


Korban, Muslimin warga desa Kebonharjo kecamatan Patebon, menderita luka robek dan menjalani perawatan di Puskesmas Cepiring. 

"Kejadiannya kemarin Selasa (2/8) pagi. Kepala saya dipukul dengan asbak oleh  tenaga perekrut atau PL yang namamya Afidin. Saya dipukul sebanyak tiga kali," kata Muslimin kepada rmolljateng, Rabu (3/8).

Saat dipukul oleh pelaku, korban tidak sempat menghindar karena kejadiannya begitu cepat.

"Saya ngga sempat menghindar karena kejadiannya cepat. Posisi saya lagi duduk dan mengobrol sama calon TKI dan keluarganya," jelasnya. 

Muslimin mengungkapkan kejadiannya berawal saat pelaku datang bersama dengan keluarga calon TKI ke kantor korban yang bermaksud untuk membatalkan keinginannya kerja ke Polandia karena tak kunjung berangkat. 

"Salah satu calon TKI datang dengan keluarganya yang didamping Afidin. Calon TKI ingin membatalkan keinginannya kerja ke Polandia karena tak kunjung berangkat. Memang slot atau jatahnya belum turun jadi memang belum bisa berangkat," terangnya.

Keluarga calon TKI meminta agar korban mengembalikan uang yang telah diberikan sebesar Rp 11,5 juta.

Korban pun menyanggupi untuk mengembalikan uang milik calon TKI pada Selasa (2/8) sore. 

Selama perbincangan antara korban dengan calon TKI berjalan tenang dan tidak ada perdebatan. 

Kedua belah pihak sepakat akan melakukan pembayaran sore harinya.

"Calon TKInya minta uangnya dikembalikan karena tidak jadi berangkat, uangnya sebesar Rp 11,5 juta. Saya sanggupi untuk kembalikan sore harinya. Kamipun mengobrol biasa saja karena sudah sepakat," ungkapnya.

Pelaku tiba-tiba menggebrak meja dengan asbak dan mendekati korban sambil memukul kepala korban.

Melihat perbuatan pelaku, keluarga calon TKI dan sekretaris korban, Susi, segera memegang tangan pelaku dan menjauhkan pelaku dari korban.

"Saya lagi ngobrol sama calon TKI dan keluarganya, kok tiba-tiba pelaku gebrak meja pakai asbak. Terus dia (pelaku) dekati saya dan pukul kepala saya dengan asbak sebanyak tiga kali. Keluarga calon TKI dan sekretaris yang melihat kejadian itu langsung pegangin tangan pelaku  dan membawanya keluar ruangan," tambahnya. 

Korban menderita luka robek dibagian kepala atas, luka lecet di bagian jidat dan luka memar bagian bawah mata kanan.

Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Cepiring untuk mendapatkan perawatan dan visum.

"Saya luka dibagian kepala karena robek, luka lecet di jidat, dan luka memar bagian bawah mata kanan. Saya diperiksakan ke Puskesmas Cepiring untuk pengobatan dan saya sekalian minta divisum," paparnya. 

Korban berencana melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke mapolres Kendal. 

"Saya terluka akibat penganiayaan tersebut dan merasa dirugikan atas perbuatan pelaku. Saya berencana akan melaporkan kasus penganiayaan ini ke polisi," ujarnya.

Susi, saksi, mengatakan dirinya berada di dalam satu ruangan sehingga melihat situasi percakapan antara korban dengan calon TKI dan keluarganya serta pelaku yang tidak ada masalah. 

Dirinya tidak tahu kenapa tiba-tiba, pelaku menggebrak meja dengan asbak dan memukul kepala korban dengan asbak. 

"Saya ada diruangan sama Pak Mus, calon TKI dan keluarganya serta pelaku. Saya benar-benar tahu persis kejadiannya. Tiba-tiba pelaku gebrak mejanya Bapak dengan asbak. Saya sampai kaget terus pelaku deketin Pak Mus dan pukul kepalanya Pak Mus dengan asbak," kata, Susi.

Susi yang melihat kejadian itu segera memegangi tubuh pelaku dan membawanya keluar ruangan. 

"Waktu saya lihat Pak Mus dipukul pakai asbak sama Fidin, saya lamgsung berdiri terus pegang tangan Fidin dan membawanya keluar ruangan," jelas Susi. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Daniel A Tambunan mengatakan belum menerima informasi adanya kasus penganiayaan tersebut karena belum adanya laporan yang masuk. 

Daniel berharap warga yang menjadi korban penganiayaan segera melaporkan kejadian tersebut

"Saya belum terima informasi itu ada kasus penganiayaan. Belum ada laporan yang kami terima. Kalau ada warga yang menjadi korban penganiayaan bisa segera melapor ke Polres Kendal. Nanti akan kami tangani secepatnya," pungkasnya.