Penemuan macan kumbang di Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan beberapa waktu lalu berakhir dengan kematian. Macan tutul dengan kelainan genetik mati setelah menjalani perawatan oleh tim Dokter dari Safari Beach Jateng.
- Malam 1 Suro, Jalur Pendakian Gunung Lawu Tutup
- Masjid Agung Madaniyah Karanganyar Bisa Digunakan Untuk Ibadah
- Rob Genangi Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Karyawan Setempat Butuh Perjuangan Saat Berangkat Kerja
Baca Juga
"Kondisi macan kumbang sempat membaik pada Minggu (26/2) pagi. Macan bisa bangun, berdiri, dan berjalan, bahkan sempat melahap tikus putih dan daging ayam," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Jateng, Heru Sunarko, di Safari Beach Batang, Rabu (1/3).
Lalu pada sekitar pukul 14.00, kondisi macan kumbang menurun. Berbagai upaya sudah dilakukan hingga akhirnya macan kumbang itu mati.
Hasil observasi, ditemukan adanya infeksi, peradangan jaringan, kekurangan protein dan luka yang membusuk berbelatung di badannya.
Luka yang dialami macan kumbang itu ada di bagian pipi, hingva jari kuku. Lukanya diperkirakan sudah cukup lama, sekitar satu minggu. Perkiraannya, luka berasal dari hewan liar saat berburu mangsa.
Dokter Hewan Winanda Risdaryanto dari Taman Safari Indonesia menjelaskan sudah memberikan infus hingga pengobatan terus dilakukan.
"Kami temukan adanya kerusakan di paru-paru, investasi parasit di lambung dan usus yang jumlahnya sangat banyak. Itu menandakan bahwa macan terkena cacingan akut. Selain itu karena kelainan genetik, macan hanya memiliki satu ginjal," jelasnya.
Penemuan macan kumbang betina itu menggegerkan warga Desa Mesoyi, Kecamatan Talun, Sabtu (24/2). Macan ditemukan dalam warung dalam kondisi lemas hingga akhirnya dievakuasi ke Safari Beach Indonesia.
- Harga Jagung Anjlok, Petani Blora Merugi
- Polres Grobogan Tertibkan Sekelompok Anak Punk
- Polres Demak Cek Tempat Wisata Lebaran