Unik, menarik dan inovatif. Cara pembelajaran yang diberikan seorang dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dengan mata kuliah Pengembangan Kewirausahaan IAIN Salatiga.
- Tim Gabungan Dinkes Solo dan BPOM Sidak di Pasar Tradisional
- Pemkot Salatiga Tetapkan Fokus Percepatan Penanganan Stunting di Tujuh Lokasi
- Dugaan Kasus Jual Beli Lapak, Pedagang Johar Datangi Lagi Kantor Disdag
Baca Juga
Ridwan Prihantono MPd. Mencoba memberikan satu terobosan pembelajaran kepada pada mahasiswanya dengan melakukan sebuah inovasi pembelajaran evaluasi perkuliahan di alam terbuka.
Para mahasiswanya pun, diminta hadir langsung ke kediamannya di kawasan Dusun Muncar RT 01 RW 03 Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Minggu (19/12).
Untuk kali ini, Ridwan Prihantono mengundang seorang make-up artist (MUA) profesional bernama Ayu Lestari (29) asal Jatirejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, agar bisa mempraktekkan langsung di hadapan para mahasiswinya.
Cara Ridwan Prihantono pun, tak sia-sia. Para siswanya sebagai besar adalah mahasiswi itu, antusias mengikuti praktek langsung.
Ia ingin menanamkan perihal Entrepreneurship kepada para mahasiswinya. Yakni, sebuah konsep tentang mengembangkan dan mengelola usaha bisnis dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dengan mengambil resiko dalam dunia perekonomian.
Tanya jawab pun tak terelakkan. Sang MUA dengan sabar, menjawab satu persatu pertanyaan para mahasiswinya sambil tangan tetap bergerak lincah me-make-up seorang sukarelawan yang diambil dari peserta pembelajaran tersebut.
Sementara, ditemui disela-sela pembelajaran Ridwan Prihantono menyebutkan telah beberapa kali menghelat kegiatan perkuliahan secara langsung di alam terbuka.
"Ini kesekian kalinya, saya mengundang dan mengajak para mahasiswi saya pembelajaran evaluasi perkuliahan di rumah saya," kata
Prihantono mengatakan, kegiatan melibatkan para mahasiswi sebagai cara agar para mahasiswi khususnya, diminta menggali ilmu yang didapat dan bekal jika kelak ingin membuka praktek sendiri selepas lulus kelak.
Tak tanggung-tanggung, ia pun lagi-lagi mengundang pelaku usaha agar bisa berbagi ilmunya. Untuk kali ini, ilmu yang ingin diberikan adalah tata cara bermake-up-nya seorang MUA yang tidak hanya mencari 'cuan' tapi juga sikap profesional yang bisa membawa nama melanglang buana.
Cara ini, lanjut dia, sekaligus mencuri ilmu ketika mempraktekkan langsung bagaimana berwirausaha suatu saat nanti.
"Adanya interaksi dari MUA dengan mahasiswi menjadi cara kreativitas, peluang usaha yang dapat terus di gali dan menjadi bekal kelak," paparnya.
Sebelumnya, aku dia, para mahasiswanya juga telah diminta membuat video usaha dan diupload di YouTube pribadi.
Selain melihat dan mempraktekkan langsung, dalam evaluasi perkuliahan ini para mahasiswa diminta membawa dan 'memamerkan' hasil kerajinan tangan yang memang menjadi tugas perkuliahan selama pandemi Covid-19.
"Ditengah Pandemi Covid-19 ini kita mengajarkan untuk tidak berdiam diri saja. Wirausaha sederhana dengan modal kecil dapat menjadi ajang belajar mahasiswa menjadi agen perubahan ditengah masyarakat," papar Ridwan Prihantono MPd.
Agen perubahan yang disebutkan Ridwan, terutama ditengah pandemi Covid-19 ini bisa berbagi ilmu dan jutsru tidak akan mengurangi apa yang ada.
Ia berharap, dengan munculnya inovasi dari bidang kewirausahaan bisa menjadi inspirator serta agen perubahan minimal di lingkungan terdekat.
Dengan empat pilar, dilengkapi dengan kewirausahaan ia ingin menekankan kepada mahasiswa/wi nya Entrepreneurship yang tepayvdi era adaptasi kebiasaan saat ini.
Rahayu Riska, seorang mahasiswa mata kuliah Kewirausahaan IAIN Salatiga mengaku praktek kewirausahaan dapat termotivasi dirinya.
"Cara pembelajaran sekaligus mengevaluasi hasil belajar mengajar daring dengan penerapan langsung di lapangan mengimplemantasikan ilmu yang didapat saat perkuliahan," tutur Rahayu Riska.
Dengan menemukan suasana baru di tengah pedesaan, diakuinya, ilmu yang didapat juga bermanfaat karena belajar dari pelaku usaha langsung dengan mempraktekkan keahliannya.
Dalam pelaksanaan evaluasi perkuliahan di alam terbuka, para mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dengan jumlah terbatas.
Ditemui usai praktek, sang MUA Ayu Lestari mengaku ini adalah pengalaman menarik.
"Menarik, cara pembelajaran yang langsung dan di alam terbuka lebih santai tapi mengena," imbuhnya.
- Serikat Pekerja di Batang Tolak Potongan Tapera, Ini Alasannya
- Denny Caknan, Nadin Amizah hingga Happy Asmara Goyang Tegal Dalam Naraya Fest
- Arus Balik Lebaran, Jalur Pantura Kaligawe Dipadati Mobil Pribadi dari Arah Demak