Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kota Mungkid, ibukota Kabupaten Magelang, disambut hangat masyarakat luas.
- Pemkot Fasilitasi Warga Belum Kantongi KTP Semarang
- Kapolres Demak Tutup Lomba MTQ Hari Bhayangkara
- Letkol Inf Agung Cahyono Jabat Dandim 0721/Blora
Baca Juga
Asisten Umum Kabupaten Magelang, Drs H Asfuri Muhsis MSi berharap, masjid yang megah itu harus dikelola secara profesional. Tempatnya harus aman, nyaman, ditunjang dengan fasilitas yang memadai, terutama untuk kegiatan ormas keagamaan.
"Jika perlu sekitar masjid dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi umat, seperti bank syariah, UMKM dan lainya. Sehingga bisa membuka titik simpul perekonomian baru yang memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas," katanya, Kamis (2/2).
Menurut dia, keberadaan masjid di dekat kompleks Pemda itu sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang 2019- 2024. Ide awalnya adalah Islamic Centre seperti tertera dalam visi misi Bupati Magelang.
"Tujuannya, sebagai sarana ibadah dan meningkatkan kualitas iman, taqwa dan akhlak masyarakat," kata Asfuri.
Pembangunan masjid di lahan seluas 4,9 hektar itu telah diawali dengan peletakan batu pertama (ground breaking) oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (31/2).
Pengadaan tanah 3,2 hektar dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan 1,7 hektar oleh Pemkab Magelang. Biaya pembangunannya bersumber dari APBD Jateng sekitar Rp118 miliar.
Dalam pandangan Asfuri, selain untuk ibadah, kompleks masjid itu nantinya juga digunakan untuk tempat transit wisatawan domestik dan mancanegara. Karena lokasi itu terletak tidak jauh dari pusat destinasi wisata super prioritas Candi Borobudur.
Oleh karena itu, menurut dia, yang lebih penting lagi bagaimana mempersiapkan kualitas manajemen pengelolaannya nanti. Mengingat masjid itu berada persis di dekat kompleks Pemda, maupun gereja dan vihara.
"Di samping nyaman untuk ibadah bagi umat Islam, tetapi juga harus ramah bagi penganut agama lain. Jika perlu, masjid itu bisa menjadi contoh untuk moderasi beragama dengan baik," harapnya
Mengenai nama tetap MAJT atau diganti nama lain seperti usulan pengurus MAJT di Semarang, Istajib, masih perlu untuk dikoordinasikan lagi dengan Pemprov Jateng.
"Yang penting sekarang ini adalah proses pembangunannya berjalan lancar," kata Asfuri, selaku Ketua Takmir Masjid Agung Kabupaten Magelang.
- Menteri Perdagangan Tegaskan Masyarakat Harus Bangga Gunakan Produk Lokal
- Pemuda Muhammadiyah dan NA Kottabarat Perkuat Ukhuwah
- Urai Macet, Polres Karanganyar Siagakan Delapan Pospam